Negosiasi Gaji Berjalan Alot, Ratusan Jurnalis Reuters Mogok Kerja

300 karyawan Reuters lakukan aksi mogok kerja

Jakarta, IDN Times - Ratusan jurnalis Thomson Reuters di Amerika Serikat menggelar aksi mogok kerja pertama kalinya dalam beberapa dekade terakhir pada Kamis (4/8/2022).

Menurut serikat pekerja yang mewakili sekitar 300 karyawan Reuters berbasis di AS aksi mogok 24 jam dimulai pada pukul 6 pagi waktu New York (18:00 waktu Singapura).

Baca Juga: 5 Fakta Aksi Mogok Pemain Timnas Kanada Jelang Piala Dunia 2022

1. Karyawan kecewa dengan negosiasi gaji

Negosiasi Gaji Berjalan Alot, Ratusan Jurnalis Reuters Mogok Kerjailustrasi (Unsplash.com/Engin Akyurt)

Seorang jurnalis yang terlibat mengatakan Reuters tidak menegosiasikan kenaikan gaji secara adil, dan Communications Workers of America’s NewsGuild menyatakan sekitar 90 persen karyawan yang diwakilinya di Reuters berniat untuk berpartisipasi dalam aksi pemogokan.

Menurut sebuah laporan, Reuters mengusulkan kontrak tiga tahun dengan para jurnalisnya dan akan menjamin kenaikan gaji tahunan sebesar 1 persen.

2. Rencana kenaikan gaji beriringan dengan inflasi tinggi

Negosiasi Gaji Berjalan Alot, Ratusan Jurnalis Reuters Mogok KerjaIlustrasi gaji (IDN Times/Arief Rahmat)

Namun, upaya kenaikan gaji karyawan akan berhadapan dengan inflasi di AS yang saat ini berada di angka 9 persen sehingga bisa dipastikan mungkin inflasi tidak akan mereda untuk beberapa waktu mendatang.

Akibatnya, karyawan Reuters di NewsGuild merasa bahwa manajer mereka tidak bekerja dengan itikad baik. NewsGuild mencatat bahwa karyawan juga telah mengajukan keluhannya kepada Dewan Hubungan Tenaga Kerja Nasional AS.

3. Negosiasi konstruktif bakal ditempuh Reuters

Negosiasi Gaji Berjalan Alot, Ratusan Jurnalis Reuters Mogok KerjaPixabay.com

Dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Bloomberg oleh Reuters, perusahaan mengatakan berkomitmen penuh untuk melakukan negosiasi yang konstruktif dengan NewsGuild.

"Pembicaraan ini sedang berlangsung dan kami akan terus bekerja dengan komite Persekutuan untuk menyelesaikan persyaratan yang disepakati bersama," kata Reuters seperti dikutip dari ChannelNews Asia pada Kamis (4/8/2022)

Baca Juga: Pemerintah Myanmar Bebaskan 6.000 Tahanan, Termasuk Wartawan Reuters

4. Aksi mogok bertepatan dengan pengumuman Q2-2022

Negosiasi Gaji Berjalan Alot, Ratusan Jurnalis Reuters Mogok KerjaJim Urquhart/Reuters via ANTARA FOTO

Pemogokan yang direncanakan Kamis ini bertepatan dengan pengumuman pendapatan kuartal kedua Reuters. Karyawan sendiri menjadi subjek yang disorot karena menjadi salah satu indikator dalam pendapatan perusahaan.

Sementara itu, NewsGuild percaya bahwa aksi yang akan dilakukan oleh sejumlah jurnalis tersebut itu akan mempengaruhi operasi Reuters. Reuters dilaporkan tengah bersiap untuk menghadapi aksi mogok yang dilakukan oleh karyawannya. 

“Kami memiliki rencana darurat yang luas yang akan meminimalkan gangguan (aksi mogok) singkat ini dan yakin bahwa kami akan memberikan layanan dengan kualitas terbaik kepada semua pelanggan kami,” kata Reuters.

Menurut situsnya, Reuters mempekerjakan sekitar 2.500 jurnalis di 200 kota di seluruh dunia.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya