Ogah Gabung di Demo Petani Sawit, Aspekpir: Aspirasi Sudah Didengar

Aspekpir menilai demonstrasi tidak diperlukan

Jakarta, IDN Times - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspekpir) menyatakan tidak menjadi bagian dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sejumlah petani kelapa sawit yang dilakukan pada Selasa (17/5/2022). Aspekpir menilai demonstrasi diperlukan jika aspirasi petani tidak didengar pemerintah.

“Pemerintah sudah mendengar aspirasi kami. Butuh waktu merubah aspirasi ini menjadi kebijakan. Tidak mungkin pemerintah mendengar aspirasi kami kemarin dan hari ini langsung kebijakannya berubah. Kami percayakan sepenuhnya kepada pemerintah, khususnya Kementan,” kata Setiyono pada Selasa (17/5/2022).

Baca Juga: Lengkap! Isi Tuntutan Petani Sawit ke Jokowi

1. Aspirasi Aspekpir telah ditampung oleh Kementan

Ogah Gabung di Demo Petani Sawit, Aspekpir: Aspirasi Sudah DidengarPetani sawit yang bekerja di tengah pandemik COVID-19 di Tapanuli Selatan (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Menurut Setiyono, asosiasi mempercayakan semua aspirasi yang sudah disampaikan kepada Kementan. Sesuai janji pada pertemuan pada Senin (16/5/2022) lalu, akan ada evaluasi kebijakan terkait larangan eskpor CPO dan mengubahnya menjadi lebih berpihak pada petani.

“Karena Menteri sudah mendengar dan menerima semua aspirasi kami, tindakan selanjutnya kami serahkan pada Kementan. Kami percaya bahwa kepentingan petani kelapa sawit yang diutamakan. Karena itu Aspekpir tidak terlibat dalam demonstrasi petani kelapa sawit yang dilangsungkan hari ini di Jakarta dan beberapa daerah lainnya,” kata Setiyono.

Baca Juga: Petani Sawit Desak Pemerintah Tindak Tegas Pengusaha 'Nakal'

2. Kementan dinilai bertindak cepat

Ogah Gabung di Demo Petani Sawit, Aspekpir: Aspirasi Sudah DidengarANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Aspekpir menyambut baik aksi cepat tanggap Kementerian Pertanian yang menangkap aspirasi petani. Hal itu, menurutnya, dilakukan dengan mengadakan pertemuan daring antara Menteri Pertanian dengan asosiasi petani dan kepala dinas di level provinsi, kabupaten, dan kota pada Senin (16/5/2022) lalu.

“Dalam pertemuan itu Mentan Syahrul Yasin Limpo dengan jelas dan lugas menyatakan keberpihakan utama Kementan adalah kepentingan petani kelapa sawit. Beliau juga menyatakan akan bertarung habis-habisan pada rapat koordinasi untuk kepentingan petani kelapa sawit,” kata Setiyono.

Baca Juga: Besok Petani Sawit Demo di Istana Negara, Buntut Larangan Ekspor CPO

3. Mendesak pemerintah cabut larangan ekspor CPO

Ogah Gabung di Demo Petani Sawit, Aspekpir: Aspirasi Sudah Didengarindonesiaexpat.biz

Pada pertemuan tersebut, aspirasi yang disampaikan Aspekpir adalah pencabutan larangan ekspor CPO, agar perusahaan kelapa sawit (PKS) yang menjadi mitra petani kembali menampung tandan buah segar (TBS ) dari koperasi. Aspekpir adalah petani yang sejak awal dirancang bermitra sehingga sangat mendukung Permentan nomor 1 tahun 2018.

Sebelumnya, Aspekpir juga mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo agar mencabut larangan ekspor CPO dan produk turunannya secepatnya. Surat tersebut dilayangkan pada Minggu (15/5/2022).

Di dalam surat tersebut, asosiasi menilai bahwa penerapan larangan ekspor CPO sejak 28 April lalu itu, sudah menghancurkan ekonomi petani sebagai komponen paling hulu dari rantai pasok minyak kelapa sawit.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya