PEP Papua Tambah Produksi Minyak 200 Barel per hari

Investasi Pertamina diharapkan sejahterakan warga Papua

Jakarta, IDN Times - Pertamina EP Papua Field (PEP Papua Field) berhasil menambah produksi minyak sebesar 200 barel per hari dari pengeboran sumur pengembangan SLW A9X yang dimulai pada 8 April 2022 lalu. Sumur SLW A9X sendiri berlokasi di Desa Meyaup, Distrik Salawati Tengah, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.

Direktur Operasi Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI), Fata Yunus, mengatakan dalam pelaksanaan pengeboran, PEP Papua Field berkolaborasi dengan Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI) yang juga merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina. Pengeboran sumur SLW A9X berlangsung selama 30 hari dengan mencapai target kedalaman 1.665 meter dengan menggunakan Rig PDSI#28.2D1000-E 1000 HP.

"Dalam upaya pengeboran, safety awareness selama operasi dan kegiatan moving, baik untuk perwira PDSI maupun mitra kerja, menjadi sangat penting dalam mencapai zero NPT (Non Productive Time) dan incident. Tidak lupa dan tidak bosan-bosannya saya mengingatkan untuk meningkatkan safety awareness kepada seluruh rekan-rekan perwira PDSI dan mitra kerja yang terlibat pada proses kegiatan pengeboran termasuk moving,” ujar Fata beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Sah, Pertamina dan Air Liquide Ciptakan CCU Kilang Balikpapan

1. Pengeboran dilakukan secara berkesinambungan

PEP Papua Tambah Produksi Minyak 200 Barel per hariNTT Pembaruan

Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas wilayah Papua & Maluku, Subagyo, menerangkan bahwa keberhasilan dari kegiatan perdana pengeboran Sumur Salawati A9X di Kabupaten Sorong, merupakan awal optimisme akan keberhasilan keberhasilan lainnya yang akan berlanjut dari rencana kampanye pengeboran oleh KKKS yang ada di Papua Barat.

"Kesuksesan pengeboran tersebut, tidak terlepas dari kemampuan PEP untuk bisa mendatangkan rig dalam rangkaian pengeboran secara berkesinambungan untuk tiga sumur lainnya di tahun 2022, sehingga bisa menghasilkan optimalisasi pembiayaan transportasi dan operasional rig," ujarnya.

2. Kebutuhan rig pengeboran meningkat

PEP Papua Tambah Produksi Minyak 200 Barel per hariSumur Maha-2 di Blok West Ganal. (Dok. Pertamina)

Subagyo mengatakan, pada saat harga minyak tinggi seperti yang terjadi saat ini kebutuhan dan ketersediaan rig untuk pengeboran meningkat tinggi hampir di seluruh regional maupun Indonesia.

"Saat ini, masih ada rencana kerja PEP untuk melakukan pengeboran lanjut di sekitar Kabupaten Sorong. Untuk itu, tahapan persiapan lahan menjadi penting dapat diselesaikan tepat waktu, agar dapat mengoptimalkan pendapatan negara, hingga nantinya dapat menciptakan ketahanan energi di Papua Barat," ucap Subagyo.

Sebagai informasi, rig pengeboran merupakan suatu instalasi peralatan untuk melakukan pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh minyak dan gas bumi. Rig pengeboran sendiri hanya ada dua model yakni bisa di atas tanah (darat/Onshore) atau di atas laut/lepas pantai (Offshore) tergantung kebutuhan pemakainya.

3. Investasi berdampak positif terhadap warga

PEP Papua Tambah Produksi Minyak 200 Barel per hariPresiden Jokowi saat berkunjung ke jalur Trans Papua. (Facebook/Presiden Joko Widodo)

Baca Juga: Anak Perusahaan PT Pertamina Kembalikan Uang Korupsi Rp3 Miliar 

Subagyo menambahkan, dengan adanya investasi yang dilakukan PEP di Kabupaten Sorong berupa pengeboran, terlihat dampak langsung yang dapat dirasakan masyakarat sekitar daerah operasional lokasi pengeborannya. Seperti, akses jalan yang tadinya kecil dan mungkin sulit dilalui karena terbuat dari material yang tidak dapat menahan berat tonase peralatan rig pengeboran, kemudian akan diperbaki dan diperkuat.

"Sehingga masyarakat sekitar operasional nantinya dapat turut menikmati peningkatan kualitas infrastruktur tersebut," katanya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya