Perang Rusia-Ukraina Jadi Alarm Kemandirian Pangan Nasional

Mahasiswa dituntut kreatif di bidang agroindustri

Jakarta, IDN Times - Kemandirian pangan nasional semakin menjadi kunci untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, terlebih di tengah kondisi global yang dinamis akibat dampak perang Rusia-Ukraina.

PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) bersama Universitas Gadjah Mada dan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM (KAFEGAMA) menginisiasi Business Case Competition (BCC) dengan tema Innovation and Sustainability in Agribusiness. Direktur Utama PKT, Rahmat Pribadi, yakin generasi muda bisa menciptakan inovasi di sektor agrobisnis dan mampu meningkatkan produktivitas pangan nasional, yang saat ini masih minim keterlibatan millennials.

"Setelah melakukan pembukaan pada Juni lalu, BCC 2022 telah melahirkan berbagai inovasi agrobisnis dari ratusan mahasiswa yang tersebar dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Selain sebagai stimulus hadirnya inovasi di sektor agribisnis, kegiatan BCC 2022 juga mampu menjadi batu loncatan bagi generasi muda dalam mewujudkan mimpi membangun negeri yang lebih baik lagi," kata Rahmad pada Sabtu (13/8/2022).

Baca Juga: Ranjau di Laut Hitam Hambat Ekspor Gandum Ukraina

1. Kompetisi BCC berikan gambaran konkret tentang tantangan bisnis agroindustri

Perang Rusia-Ukraina Jadi Alarm Kemandirian Pangan NasionalIDN Times/Istimewa

Kompetisi BCC, kata Rahmad, memberikan gambaran yang konkret tentang tantangan bisnis di bidang agroindustri ke depan yang tidak mudah dan melihat ekonomi makro saat ini, sehingga diperlukan inovasi-inovasi baru dari para generasi muda sehingga Indonesia siap menghadapi tantangan ke depan.

"Membangun bangsa bukan hanya tugas kami. Tapi, ini adalah tugas kita bersama. Maka dari itu, saya berharap kita bisa berkolaborasi untuk menguatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani serta menciptakan sustainable agribusiness dan memperkokoh perekonomian. Kegiatan ini diharapkan dapat mencetak generasi millennials yang agile dan dapat beradaptasi di segala kondisi serta dapat memberikan manfaat bagi semua, baik untuk PKT, mahasiswa, serta universitas," katanya.

2. Indonesia mayoritas masih menggunakan teknologi dari revolusi industri terdahulu

Perang Rusia-Ukraina Jadi Alarm Kemandirian Pangan NasionalIlustrasi industri/pabrik. (IDN Times/Arief Rahmat)

Direktur Jenderal Perkebunan di Kementerian Pertanian, Andi Nur Alamsyah, mengatakan saat ini Indonesia secara mayoritas masih menggunakan teknologi dari revolusi industri terdahulu. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian terus fokus untuk mendorong pertanian Indonesia untuk memasuki era 4.0 agar mencapai pertumbuhan yang lebih optimal.

"Kami juga bangga dengan perkembangan sektor agraris Indonesia yang saat ini terus bergerak maju dengan hadirnya teknologi. Ke depannya, optimalisasi ini mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebesar 30-50 persen dari penambahan tenaga kerja di tahun 2030," kata Nur Alamsyah.

3. Mahasiswa diharapkan dapat membangun pengembangan agrobisnis Indonesia

Perang Rusia-Ukraina Jadi Alarm Kemandirian Pangan NasionalANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Sementara itu, Direktur Utama PT BNI Modal Ventura, Eddiwan Danusaputro, yang turut hadir dalam momentum Grand Final BCC 2022 turut menunjukkan dorongannya dalam menyambut berbagai inovasi dari para mahasiswa yang diharapkan dapat membangun pengembangan agrobisnis Indonesia.

Dia melihat inovasi yang berasal dari mahasiswa ini akan bermanfaat bagi para pelaku industri pertanian karena sering kali inovasi kreatif justru berasal dari luar organisasi. Apalagi, mahasiswa ini merupakan generasi muda yang memiliki pemikiran kritis.

"Oleh karena itu, kita perlu merangkul dengan adanya investasi yang besar untuk mendukung pengembangan dari inovasi tersebut. Harapannya ketika program ini selesai, akan muncul berbagai ide-ide luar biasa yang dapat diterapkan oleh PKT dalam membangun agribisnis yang mumpuni bagi bangsa ini," kata Eddiwan.

Baca Juga: Pemprov Banten Suntik BUMD Agrobisnis Sebesar Rp75 Miliar 

4. Daftar pemenang BCC 2022

Perang Rusia-Ukraina Jadi Alarm Kemandirian Pangan Nasionalilustrasi pemenang (unsplash.com/Anton Maksimov)

Grand Final BCC 2022 telah berhasil mencetak sederet mahasiswa yang menjadi pemenang pada ajang kompetisi kolaborasi PKT bersama dengan FEB UGM dan juga KAFEGAMA. Kompetisi ini diikuti oleh 118 tim dari tingkat S1 dan 41 tim dari tingkat S2 dari perguruan tinggi negeri maupun swasta Indonesia.

Pada kategori tingkatan S1, UGM menjadi juaranya, diikuti dengan UI di peringkat dua, dan ITS pada posisi ketiga. Selanjutnya BCC 2022 juga mengumumkan pemenang pada kategori tingkatan S2 yang juara berhasil diduduki oleh UGM, diikuti dengan UI yang menempati posisi kedua serta ketiga lewat dua tim berbeda.

Penghargaan juga diberikan kepada peserta yang mampu menyampaikan materi dengan baik dan lugas dalam kategori Best Speaker yang pada tingkatan S1, dan dinobatkan kepada Gery Neville (UGM) dan S2 kepada Nurindah Mayaningrum (UGM).

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya