PPATK Endus Penyelewengan Dana Sumbangan, Masyarakat Diminta Waspada

Riset menyebutkan Indonesia menjadi negara paling dermawan

Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengatakan, ada indikasi dugaan penyelewengan penggunaan dana yang diterima dari masyarakat dan para pihak lain.

“Ini sudah terendus sejak laporan disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan/PJK
kepada PPATK. Ada beberapa transaksi yang patut diduga terkait dengan kegiatan-kegiatan yang melanggar peraturan perundang-undangan,” kata Ivan melalui keterangan tertulis, Selasa (5/7/2022).

Pernyataan ini disampaikan Ivan saat mencuatnya isu tentang gaji pimpinan organisasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang mencapai Rp250 juta.

Baca Juga: PPATK Telusuri Transaksi Rp588 Miliar Diduga Terkait Investasi Ilegal

1. Riset menyebutkan Indonesia menjadi negara paling dermawan

PPATK Endus Penyelewengan Dana Sumbangan, Masyarakat Diminta Waspadailustrasi rupiah (IDN Times/Umi Kalsum)

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Charities Aid Foundation (CAF)
World Giving Index 2021, Indonesia menjadi negara paling dermawan. Hal ini senada dengan data donasi online yang dirilis oleh salah satu platform galang dana dan donasi online di Indonesia, bahwa sepanjang tahun 2021 tercatat lebih dari 3 juta donatur berdonasi ke aplikasi yang tersedia.

Partisipasi yang dilakukan oleh banyak orang ini disalurkan untuk 36.000 kegiatan atau program penggalangan dana sosial, untuk membantu dan meringankan beban masyarakat yang membutuhkan seperti korban bencana alam, pendidikan, tempat tinggal, hingga program sosial dan kemanusiaan lainnya.

Namun, niat baik ini perlu diperhatikan dalam pemilihan platform saat menyalurkan
donasi, baik online ataupun secara langsung kepada pengelola. Harus diketahui
secara benar, tepat, dan amanah.

2. Sumbangan masyarakat disalahgunakan oleh oknum untuk tujuan yang tidak baik

PPATK Endus Penyelewengan Dana Sumbangan, Masyarakat Diminta Waspadailustrasi meminta sumbangan(pexels.com/Timur Weber)

Ivan mengimbau agar masyarakat dalam hal ini para penyumbang, lebih berhati-hati karena sangat mungkin sumbangan yang disampaikan dapat disalahgunakan oleh oknum untuk tujuan yang tidak baik.

"Beberapa modus lain yang pernah ditemukan oleh PPATK di antaranya penghimpunan sumbangan melalui kotak amal yang terletak di kasir toko perbelanjaan, yang identitasnya kurang jelas dan belum dapat dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya," ujar dia.

3. Kenali lembaga atau komunitas yang melakukan penggalangan dana dan donasi

PPATK Endus Penyelewengan Dana Sumbangan, Masyarakat Diminta WaspadaKotak sumbangan donasi masker dipasang di depan barisa calon TKI yang melamar ke Korsel. IDN Times/Fariz Fardianto

Ivan melanjutkan, menyumbang dan berbagi memang dianjurkan oleh seluruh ajaran agama. Tapi, para donatur hendaknya waspada dalam memilih kemana atau melalui
lembaga apa sumbangan itu akan disalurkan.

"Beberapa hal yang harus diperhatikan masyarakat jika ingin melakukan donasi, baik online maupun secara langsung, adalah mengenal lembaga atau komunitas yang melakukan penggalangan dana dan donasi," ucapnya. 

4. Masyarakat bisa gunakan data Kemensos

PPATK Endus Penyelewengan Dana Sumbangan, Masyarakat Diminta WaspadaGedung Kemensos (dok. Kemensos)

Masyarakat dapat melihat kredibilitas lembaga atau komunitas melalui data dari
Kementerian Sosial, apakah telah terdaftar atau tidak, serta siapa saja nama
pengelolanya.

"Yang kedua, masyarakat juga dapat melihat ketersediaan kanal-kanal informasi dan publikasi dari penggalang dana dan donasi tersebut seperti website, media sosial, dan kanal publikasi lainnya yang resmi serta terverifikasi," katanya.

Baca Juga: Pimpinan DPR Minta Dugaan Penyelewengan Dana ACT Diusut Tuntas

5. Laporan yang baik telah mendapat audit dari akuntan publik

PPATK Endus Penyelewengan Dana Sumbangan, Masyarakat Diminta WaspadaGoogle

Ketiga, lanjut Ivan, masyarakat dapat mengakses berbagai informasi terkait laporan
keuangan serta laporan pertanggungjawaban secara komprehensif oleh penggalang
dana dan donasi melalui kanal resmi, seperti melalui website ataupun dalam bentuk lainnya yang dapat diakses secara luas oleh publik. Biasanya, beberapa laporan yang baik telah mendapat audit dari akuntan publik.

Yang keempat, mencoba melakukan kroscek pada salah satu program yang
tengah digalangkan dana dan donasinya, yang mungkin ada di sekitar kita, seperti melakukan kunjungan pada program tersebut, atau mendapatkan informasi melalui sumber informasi sekunder yang valid.

"Melalui upaya ini masyarakat dapat melakukan pengecekan kebenaran program tersebut, serta dapat menanyakan lebih lanjut perihal program yang tengah digalangkan apakah telah berjalan sesuai atau ditemukan ketidaksesuaian," ujarnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya