Puji Kendaraan Nirawak, Menhub Gandeng Swasta Bangun Transportasi IKN

Transportasi di IKN nanti berbasis kendaraan listrik otonom

Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong pihak swasta untuk mulai memanfaatkan kendaraan otonom (autonomous vehicle) alias kendaraan tanpa awak sebagai kendaraan penunjang kegiatan produksi.

Menhub mengatakan kolaborasi dengan pihak swasta akan terus dilakukan dalam rangka mendorong percepatan penggunaan transportasi otonom di Indonesia.

“Saya bangga sektor swasta telah berperan aktif mendukung upaya pemerintah menghadirkan kendaraan masa depan ini di Indonesia. Sistem transportasi cerdas (intelligent transport system) ini adalah suatu keniscayaan yang akan terjadi,” ujar Budi saat acara peresmian penggunaan kendaraan listrik otonom oleh salah satu pengembang properti beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Warga Makassar Kini Bisa Coba Mobil Pintar Otonom MG Motor

1. Pemerintah terus gandeng swasta

Puji Kendaraan Nirawak, Menhub Gandeng Swasta Bangun Transportasi IKNMercedes-Benz AVTR. (Netcarshow.com)

Dengan kemajuan inovasi yang digunakan swasta, Budi mengatakan pemerintah mendorong mereka untuk ikut terlibat dalam pembangunan sistem transportasi di Ibu Kota Negara (IKN).

“Sektor swasta punya sistem yang lebih fleksibel dan terdepan untuk memanfaatkan teknologi seperti ini. Jika swasta berperan aktif ini akan menjadi suatu kekuatan yang luar biasa,” tuturnya.

Baca Juga: Taksi Terbang Tanpa Awak Segera Menghiasi Langit Jakarta!

2. Kendaraan pintar sesuai konsep pembangunan IKN

Puji Kendaraan Nirawak, Menhub Gandeng Swasta Bangun Transportasi IKNPresiden Jokowi saat meninjau lokasi IKN di PPU untuk pertama kalinya sejak penentuan IKN baru (IDN Times/Yuda Almerio)

Budi mengatakan pembangunan IKN dilakukan dengan mengusung konsep smart, green, and sustainability (pintar, hijau dan berkelanjutan). Sejalan dengan itu, kehadiran transportasi cerdas dan ramah lingkungan seperti kendaraan listrik otonom akan membuat Indonesia menjadi negara yang terkemuka.

“Kita harus percaya kita bisa mewujudkan ini dan momentum ini tepat ketika Indonesia dipercaya memegang presidensi KTT G-20 tahun ini,” ucap Menhub.

Dia berharap, selanjutnya dapat menghadirkan kendaraan otonom yang berbasis transportasi massal di Indonesia.

Penggunaan kendaraan listrik otonom memiliki sejumlah kelebihan jika dibandingkan dengan kendaraan konvensional berbahan bakar fosil. Mulai dari rendahnya emisi karbon yang dihasilkan sehingga lebih ramah lingkungan, hingga dapat menurunkan tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh kesalahan manusia (human error).

3. Kendaraan otonom asal Prancis

Puji Kendaraan Nirawak, Menhub Gandeng Swasta Bangun Transportasi IKNGoogle Street View

Baca Juga: Canggih, Pahami Fitur-fitur Semi Otonom yang Makin Marak di Mobil Baru

Berdasarkan Informasi dari salah satu pengembang properti swasta di Indonesia yakni Sinar Mas Land, kendaraan listrik otonom ini berasal dari Prancis dengan merek dagang Navya varian Arma. Kendaraan ini akan dioperasikan di dua titik lokasi yakni Q Big BSD City dan Kawasan BSD Green Office Park.

Navya Arma sendiri memiliki penggerak listrik dan battery pack berkapasitas 33 kWh yang dapat bertahan selama 9 jam. Kendaraan listrik itu berdimensi 4,7 m x 2,1 m dengan kapasitas penumpang 15 orang, dengan formasi 11 duduk dan 4 berdiri. Arma dilengkapi dengan beragam sensor mulai dari pemanfaatan GPS (Global Positioning System), sensor LIDAR (Light Radar) yang digabungkan dengan kamera resolusi tinggi untuk big data analysis, kemudian akan diproses oleh komputer yang memiliki spesifikasi tinggi tertanam di dalam mobil.

Transportasi listrik tanpa awak ini mempunyai kemampuan akselerasi, navigasi, hingga dapat mendeteksi kondisi lingkungan di sekitarnya, termasuk menghindari halangan dan melakukan pemberhentian secara otonom.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya