Rupiah Dibuka Melemah usai Pengumuman Data Inflasi AS 

Rupiah ditutup melemah 12 poin ke Rp14.870 per dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs mata uang Garuda melemah atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Kamis (11/8/2022).

Seperti dikutip dari Bloomberg, kurs rupiah dibuka melemah 12 poin ke level Rp14.870 per dolar AS pada perdagangan sore ini. Sebelumnya, rupiah ditutup di level Rp14.852.

Baca Juga: Terkuak! Ini Penyebab Nilai Tukar Rupiah Loyo Terhadap Dolar AS

1. Sentimen data inflasi AS berdampak terhadap rupiah

Pengamat keuangan, Ariston Tjendra, mengatakan nilai tukar rupiah mungkin bisa menguat hari ini terhadap dolar AS pasca rilis data inflasi konsumen AS Juli yang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yakni sebesar 8,5 persen dibandingkan pada bulan Juni lalu yang mencapi angka 9,1 persen.

"Penurunan inflasi ini memperbesar kemungkinan The Fed tidak lebih agresif menaikkan suku bunga di bulan-bulan mendatang," kata Ariston saat dikonfirmasi IDN Times pada Kamis (11/8/2022).

Baca Juga: 5 Negara Larang Penggunaan Mata Uang Kripto, Mengapa?

2. The Fed diprediksikan tetap akan naikkan suku bunga

Dikatakan Ariston, sentimen pasar terhadap aset berisiko juga terlihat positif pagi ini. Indeks saham Asia dibuka menguat. Tapi di sisi lain, salah satu petinggi The Fed, Neel Kashari, memberikan respons bahwa inflasi AS yang turun ini tidak menghalangi niat The Fed untuk menaikkan suku bunga acuannya ke depan.

"Neel mengungkapkan bahwa The Fed menginginkan angka inflasi di 2 persen. Jadi, pertimbangan pejabat The Fed ini mungkin bisa menahan penguatan rupiah," kata Ariston.

Baca Juga: 7 Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal, Pahami Sebelum Berinvestasi!

3. Proyeksi rupiah sore nanti

Ariston menambahkan, rupiah diproyeksikan akan mengalami penguatan dalam penutupan perdagangan sore nanti.

"Potensi penguatan ke arah Rp14.830 dengan potensi resisten di kisaran Rp14.900," kata Ariston.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya