Rupiah Perkasa Lawan Dolar AS di Awal Pekan, Menguat ke Rp14.668

Kurs rupiah dibuka menguat 66 poin ke Rp14.668 per dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs mata uang Rupiah perkasa atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan awal pekan Senin (15/8/2022).

Dikutip dari Bloomberg, kurs rupiah dibuka menguat 66 poin ke level Rp14.668 per dolar AS pada perdagangan pagi ini. Sebelumnya, rupiah ditutup di level Rp14.765.

Baca Juga: Rupiah Dibuka Melemah usai Pengumuman Data Inflasi AS 

1. Sentimen data inflasi AS kerek rupiah

Pengamat keuangan, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah masih berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS melanjutkan momentum penguatan karena data inflasi AS terlihat menurun.

"Selain itu, dukungan dari data neraca perdagangan Indonesia bulan Juli yang diperkirakan masih surplus juga mendukung penguatan rupiah. Surplus membantu suplai dolar di Tanah Air," kata Ariston saat dikonfirmasi oleh IDN Times pada Senin (15/8/2022).

2. Sentimen suku bunga The Fed masih bisa tekan rupiah

Ariston berujar, data ekonomi China bulan Juli seperti data produksi industri, tingkat pengangguran, dan penjualan ritel yang diperkirakan membaik juga bisa memberikan sentimen positif untuk aset emerging market, termasuk rupiah karena perekonomian China sebagai pasar dan produsen sangat berpengaruh ke negara lainnya.

"Di sisi lain, pasar masih mewaspadai kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS meskipun inflasi AS mulai tertahan seperti yang disuarakan oleh para petinggi the Fed. Sentimen Ini bisa menekan rupiah," kata Ariston.

Baca Juga: Inflasi AS Juli Turun 8,5 Persen, The Fed Tetap Kerek Suku Bunga? 

3. Proyeksi rupiah sore nanti

Ariston menambahkan, rupiah pada penutupan perdagangan sore nanti diproyeksikan akan mengalami penguatan.

"Potensi penguatan ke kisaran Rp14.630 dengan potensi resisten ke kisaran Rp14.700," ujar Ariston.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya