Rupiah Perkasa versus Dolar AS Pagi Ini, Menguat ke Level Rp14.976 

Rupiah dibuka menguat 3 poin ke level Rp14.976 per dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs mata uang Garuda perkasa atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Rabu (20/7/2022).

Seperti dikutip dari Bloomberg, kurs rupiah dibuka menguat 3 poin ke level Rp14.976 per dolar AS pada perdagangan pagi ini.

Baca Juga: Inflasi AS Kerek Euro Jatuh ke Level Terendah sejak 2002

1. Sentimen pasar terhadap aset berisiko jadi faktor menguatnya rupiah pagi ini

Pengamat Keuangan, Ariston Tjendra, mengatakan nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS seiring dengan membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko pagi ini.

Indeks saham Asia bergerak positif di pembukaan pagi ini mengikuti penguatan indeks saham Eropa dan AS semalam. Sentimen positif ini dipicu oleh hasil positif laporan pendapatan perusahaan di Eropa dan AS.

"Selain itu, turunnya ekspektasi pasar terhadap besaran kenaikan suku bunga acuan AS di Juli dari 100 basis poin kembali ke 75 bp, seperti yang disinyalkan oleh pejabat Bank Sentral AS, juga membantu mendorong pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya. Menurut Fed Watch Tools, probabilitas kemungkinan naik 75 bp di Juli sebesar 64 persen sementara 100 bp sebesar 36 persen," kata Ariston kepada IDN Times, Rabu (20/7/2022). 

Baca Juga: IMF Sebut Mata Uang Digital Bank Sentral Gak Ada Untungnya

2. Sentimen suku bunga tekan dolar AS

Di sisi lain, ekspekstasi kenaikan suku bunga acuan pada rapat Bank Sentral Eropa besok malam sebesar 50 bp, juga membantu menekan nilai tukar dolar AS.

Bank sentral global lainnya juga masih akan menaikan suku bunga acuannnya untuk memerangi inflasi di negaranya masing-masing, seperti Australia, Inggris, Kanada. Sehingga, kebijakan ini kembali memperbesar spread dengan suku bunga acuan AS yang membuat dollar AS tertekan terhadap nilai tukar lainnya.

"Di sisi lain, kenaikan agresif suku bunga acuan AS tahun ini masih menjadi penekan nilai tukar rupiah karena spread suku bunga acuan AS dan BI menyempit. Aset dolar AS menjadi lebih menarik. Pasar masih menunggu kebijakan BI yang terbaru di hari Kamis ini," ujarnya. 

Baca Juga: Inflasi AS Juni 2022 Meroket ke 9,1 Persen, Rekor Tertinggi Sejak 1981

3. Prediksi rupiah sore nanti

Arisrton menambahkan, rupiah diprediksikan akan menguat pada penutupan perdagangan sore nanti.

"Hari ini, potensi penguatan rupiah ke kisaran Rp14.930, dengan resistens di kisaran Rp15 ribu," katanya. 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya