Sektor Hulu Jadi Penyumbang Terbesar Laba Pertamina

Pertamina klaim binis sektor hilir masih merugi

Jakarta, IDN Times - Laba bersih PT Pertamina (Persero) sebesar Rp29,3 triliun mayoritas berasal dari dari pendapatan sektor hulu yang meningkat tajam. Sebaliknya, di sektor hilir masih mengalami kerugian akibat kenaikan harga minyak mentah dan jual BBM Pertamina di bawah harga pasar.

"Laba yang diperoleh, secara keseluruhan merupakan gabungan dari enam subholding dan anak usaha di bawahnya. Namun, kontribusi terbesar yang menjadi laba bersih, mayoritas bersumber dari sektor hulu karena adanya windfall dengan kenaikan harga Indonesian Crude Price (ICP)," kata Pjs Vice President Corporate Communication Pertamina, Heppy Wulansari, Jumat (10/6/2022).

Baca Juga: BBM Subsidi Sulit di Wilayah Tambang, Nicke: Seperti Garemin Air Laut

1. Bisnis hulu ke hilir perkuat keuangan Pertamina

Sektor Hulu Jadi Penyumbang Terbesar Laba PertaminaIlustrasi pengisian BBM di SPBU. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Heppy menyatakan hal tersebut merupakan keunggulan Pertamina yang memiliki bisnis terintegrasi dari hulu sampai hilir. Sehingga, memungkinkan adanya subsidi silang dari hulu ke hilir. Oleh karena itu, dapat menjaga keseimbangan antara keuntungan perusahaan dengan public service obligation.

"Kinerja keuangan Pertamina menjadi positif dengan perolehan laba pada tahun buku 2021 yang melonjak hingga hampir dua kali lipat. Keuntungan tersebut merupakan laba konsolidasi dari seluruh lini bisnis Pertamina dari hulu, pengolahan, dan hilir," ujarnya.

2. Sektor hilir masih merugi

Sektor Hulu Jadi Penyumbang Terbesar Laba PertaminaIlustrasi pekerja Pertamina. (Dok. Pertamina)

Adapun, untuk sektor hilir, khususnya pemasaran dan distribusi BBM dan LPG saatnya ini statusnya masih merugi karena beban biaya produksi BBM yang tinggi. Terlebih, komponen terbesarnya adalah minyak mentah.

"Namun, Pertamina mengapresiasi dukungan penuh pemerintah melalui pembayaran kompensasi BBM penugasan dan penambahan subsidi energi pada APBN 2022. Hal ini sangat berarti untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi," ujar Heppy.

Baca Juga: Laba Pertamina Naik Dua Kali Lipat, Tembus Angka Rp29,3 Triliun 

3. Laba bersih Pertamina naik dua kali lipat

Sektor Hulu Jadi Penyumbang Terbesar Laba PertaminaMenteri BUMN Erick Thohir bersama Wakil Menteri BUMN 1 Pahala N Mansury, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati melakukan peresmian secara simbolis saat acara “Peresmian Subholding Pertamina Group” Moving Forward Becoming Global Energy Champion yang diadakan di Gedung Graha Pertamina, Jakarta pada Jumat (10/9/2021). Dok. Pertamina

PT Pertamina (Persero) mencatatkan laba bersih pada 2021 sebesar 2,046 miliar dolar AS atau sekitar Rp29,3 triliun. Angka ini naik hampir dua kali lipat dibandingkan laba bersih pada 2020, sebesar Rp15,3 triliun. Capaian ini juga tercatat 154 persen melampaui target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2021.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan Pertamina berhasil melakukan transformasi bisnis, meningkatkan efisiensi dan produksi, menjalankan transisi energi, sekaligus melakukan pembangunan infrastruktur migas serta proyek kilang Refinery Development Master Plan (RDMP).

"Transformasi ini merupakan langkah strategis untuk beradaptasi dengan perubahan bisnis ke depan, bergerak lebih lincah dan lebih cepat, serta fokus untuk pengembangan bisnis yang lebih luas dan agresif," ujar Nicke.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya