Stok Nikel Tembus 72 Juta Ton, Indonesia Dilirik Investor

Hilirisasi industri nikel perlu didukung semua pihak

Jakarta, IDN Times - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong berdirinya kawasan industri untuk menjalankan aktivitas hilirisasi industri, termasuk yang berbasis nikel. Lantaran memiliki cadangan nikel sebesar 72 juta ton, atau mencapai 52 persen dari total cadangan nikel dunia, Indonesia punya daya tarik besar bagi investasi di sektor industri tersebut.

“Kemenperin telah menyusun pengembangan perwilayahan industri hingga 2035 yang mencakup peningkatan peran wilayah luar Jawa dalam menciptakan nilai tambah sektor industri pengolahan non-migas sebesar 40 persen dari total nilai tambah sektor industri pengolahan non-migas nasional,” kata Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Iklim Usaha dan Investasi, Andi Rizaldi, di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, beberapa waktu lalu. 

Pembangunan kawasan industri di luar pulau Jawa mengakomodasi kebijakan hilirisasi industri berbasis sumber daya alam. Hal ini mampu meningkatkan nilai tambah komoditas secara signifikan, juga berkontribusi terhadap upaya substitusi impor, peningkatan serapan tenaga kerja, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan perekonomian di daerah.

Baca Juga: Ekspor Sulsel Januari 2022 Naik 70,67 Persen, Nikel Tertinggi

1. Ada 36 kawasan industri disiapkan

Stok Nikel Tembus 72 Juta Ton, Indonesia Dilirik InvestorEkspansi tambang nikel. Dok WALHI Sulsel

Dikatakan Andi, target tersebut meliputi pembangunan 36 kawasan industri dengan prioritas pengembangan di luar pulau Jawa, yang didukung dengan penyediaan lahan sekitar 50 ribu hektare dan pembangunan sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) baru, minimal satu sentra IKM di setiap kabupaten atau kota.

Di provinsi Sulawesi Tenggara, yang merupakan satu dari 22 wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI) sesuai Peraturan Pemerintah nomor 14 Tahun 2015 tentang rencana induk pembangunan industri nasional tahun 2015-2035, terdapat kawasan peruntukan industri (KPI) seluas 4.244,68 hektare, dengan empat kawasan Industri, termasuk di antaranya kawasan industri nusantara industri sejati.

2. Kapasitas produksi sebesar 70 ribu ton

Stok Nikel Tembus 72 Juta Ton, Indonesia Dilirik InvestorWakil Presiden RI Maruf Amin Memimpin Salat Jumat di Masjid Baiturahman (Dok. Humas Setwapres)

Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, KI NIS akan membangun smelter dengan teknologi Rotary Kiln-Electris Furnice (RKEF). Kapasitas produksi di tahap awal sebesar 70 ribu ton, dengan kadar Nikel 10-12 persen. Smelter ini akan dibangun dengan dengan luas area tahap pertama, yaitu 375 Hektare.

“Pemerintah mendorong pembangunan KI NIS sehingga mampu mengoptimalkan nilai tambah hilirisasi, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong perekonomian daerah,” ujar Wakil Presiden.

3. Partisipasi investor sangat diperlukan

Stok Nikel Tembus 72 Juta Ton, Indonesia Dilirik InvestorPresiden Jokowi resmikan Smelter Nikel di Konawe, Sulawesi Tenggara pada Senin (27/12/2021). (dok. Biro Pers Kepresidenan)

Wakil Presiden menyampaikan, pemerintah ingin mengembangkan ekosistem kawasan industri modern yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Untuk itu, pemerintah mendukung penuh agar iklim investasi di Indonesia semakin baik, dengan terus meningkatkan daya tarik investasi melalui pemberian kemudahan perizinan, fasilitas insentif fiskal dan nonfiskal, hingga pemberlakuan larangan ekspor bahan mentah.

“Pesan saya kepada pengelola kawasan industri Nusantara Industri Sejati (NIS), agar segera menyiapkan daya dukung dan daya tampung di dalam kawasan industri untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing ekspor,” ujarnya.

Selain itu, Wapres juga menekankan partisipasi investor sangat diperlukan dalam membangun ekosistem industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

4. Kawasan industri butuh infrastruktur

Stok Nikel Tembus 72 Juta Ton, Indonesia Dilirik InvestorEkspansi tambang nikel. Dok WALHI Sulsel

Lebih lanjut, kebutuhan infrastruktur pendukung dalam Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) Sulawesi Tenggara meliputi jalan, gas, dan air baku.

Untuk meningkatkan daya dukung kawasan industri di WPPI Sulawesi Tenggara, Kemenperin telah menyampaikan usulan kepada Bappenas agar perbaikan jalan nasional dari Pohara menuju kabupaten Konawe Utara sepanjang 15 kilometer masuk ke dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2023.

“Kami juga melihat perlunya pembangunan jaringan gas bumi di provinsi Sulawesi Tenggara,” ujar Andi.

Andi menyebutkan, produksi bijih nikel di dalam negeri ditujukan untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri dalam negeri, dengan memperhatikan environmental social governance, artinya sektor industri turut memperhatikan pengelolaan lingkungan hidup dan keberlanjutannya (sustainability), serta pengembangan wilayah dan masyarakat.

Baca Juga: Jokowi: RI Akan Suplai Nikel untuk Dunia, tapi Bukan Bentuk Mentah

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya