Tekan Inflasi, Reserve Bank of India Kerek Suku Bunga Jadi 5,4 Persen

Bank Sentral India naikkan suku bunga 50 basis poin

Jakarta, IDN Times - Komite Kebijakan Bank Sentral India atau Reserve Bank of India (RBI) telah menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 5,4 persen. Sementara itu, untuk standing deposit facility (SDF) sendiri disesuaikan menjadi 5,15 persen.

"RBI telah menaikkan repo rate sebesar 50 bps menjadi 5,40 persen dengan cepat. Repo rate sekarang kembali ke level sebelum pandemi. Kenaikan suku bunga tersebut tertinggi sejak Agustus 2019," ujar Gubernur RBI, Shaktikanta Das, seperti dikutip dari Firstpost pada Senin (8/8/2022).

Tercatat, RBI sendiri telah menaikkan suku bunga yang ketiga kalinya secara berturut-turut sampai dengan semester I-2022. Dinaikkannya suku bunga sendiri adalah upaya dari Reserve Bank of India (RBI) untuk menjinakkan tekanan inflasi.

Marginal standing facility (MSF) dan suku bunga bank sendiri telah direvisi di angka 5,65 persen. RBI mempertahankan perkiraan pertumbuhan PDB untuk FY23 di 7,2 persen

Baca Juga: Mau Jual Garbarata ke Eropa dan Timteng, Bukaka Ekspansi di India

1. Pertumbuhan PDB Juli-September India diperkirakan di angka 6,2 persen

Tekan Inflasi, Reserve Bank of India Kerek Suku Bunga Jadi 5,4 PersenANTARA FOTO/REUTERS/Francis Mascarenhas

Gubernur RBI Shaktikanta Das menyatakan bahwa perkiraan pertumbuhan PDB FY23 telah dipertahankan di level 7,2 persen.

Pertumbuhan PDB India periode April-Juni sendiri terlihat di angka 16,2 persen, sementara pertumbuhan PDB Juli-September terlihat di 6,2 persen. Pertumbuhan PDB Oktober-Desember terlihat sebesar 4,1 persen, sementara pertumbuhan PDB Januari-Maret 2023 terlihat pada 4,0 persen.

Baca Juga: Konglomerat India Geser Bill Gates dari Daftar Orang Terkaya Dunia

2. RBI mempertahankan perkiraan inflasi CPI untuk FY23 di 6,7 persen

Tekan Inflasi, Reserve Bank of India Kerek Suku Bunga Jadi 5,4 Persenilustrasi inflasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Gubernur RBI mengatakan bahwa ekspektasi inflasi rumah tangga telah mereda, meskipun untuk saat ini laju inflasi masih dalam kategori tinggi. Inflasi IHK untuk Juli-September terlihat di 7,1 persen, Oktober-Desember terlihat di 6,4 persen, sementara Januari-Maret 2023 dipatok di 5,8 persen.

Gubernur Shaktikanta Das mengatakan bahwa inflasi harga konsumen telah mereda dari lonjakannya pada April tetapi angkanya masih tinggi dan di atas ambang batas atas target.

3. Depresiasi rupee karena penguatan dolar, bukan karena melemahnya fundamental makro India

Tekan Inflasi, Reserve Bank of India Kerek Suku Bunga Jadi 5,4 Persenunsplash.com/ishantmishra

Inflasi sendiri diperkirakan akan tetap di atas ambang batas 6 persen pada kuartal kedua dan ketiga tahun di 2022. Komite Kebijakan Bank Sentral India menekankan bahwa inflasi tinggi serta berkelanjutan dapat mengacaukan ekspektasi inflasi dan membahayakan pertumbuhan ekonomi.

Gubernur Shaktikanta Das mengatakan rupee sendiri telah bernasib jauh lebih baik daripada banyak mata uang cadangan atau mata uang Asia lainnya.

"Depresiasi rupee lebih karena penguatan dolar, bukan karena melemahnya fundamental makro India. Kami tetap fokus menjaga stabilitas rupee," katanya. 

Baca Juga: India Konfirmasi Kematian Pertama Akibat Cacar Monyet

4. Foreign direct investment India meningkat menjadi 13,6 miliar dolar AS

Tekan Inflasi, Reserve Bank of India Kerek Suku Bunga Jadi 5,4 PersenPresiden Jokowi bertemu PM India Narendra Modi di sela KTT G7 (dok. Sekretariat Presiden)

Gubernur RBI menambahkan arus masuk FDI atau foreign direct investment sendiri telah meningkat menjadi 13,6 miliar dolar AS pada kuartal pertama tahun ini jika dibandingkan senilai 11,6 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun lalu.

"FPI atau Foreign Portfolio Investors yang memburuk di kuartal pertama 2022 kini telah berubah positif di bulan Juli," ucapnya. 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya