2,1 Juta Korban PHK dan Dirumahkan Jadi Prioritas Kartu Prakerja

Untuk gelombang IV dan seterusnya

Jakarta, IDN Times - Program Kartu Prakerja gelombang IV kembali dibuka besok, 8 Agustus 2020. Pemerintah akan menyediakan kuota sebanyak 800 ribu peserta.

Ketua Tim Pelaksana Komite Cipta Kerja Rudy Salahuddin mengatakan pemerintah dalam program Kartu Prakerja gelombang IV hingga seterusnya akan memprioritaskan pekerja yang menjadi korban PHK dan dirumahkan oleh perusahaan. Ketentuan itu juga diatur dalam dalam Permenko Perekonomian Nomor 11 Tahun 2020. 

"Permenko memastikan mereka yang membutuhkan khususnya terdampak COVID-19 dan belum meneirma bansos. Kita sudah beberapa kali melakukan rapat dengan Kemenaker dan BPJS Ketenagakerjaan untuk mendetilkan data-data pekerja terdampak PHK dan dirumahkan. Dari data tersebut sudah ada 2,1 juta orang. Ini akan diprioritaskan dalam batch ke depan," ujarnya dalam video conference, Jumat (8/8/2020).

1. Ada kuota 80 persen dari 2,1 juta korban PHK dan dirumahkan

2,1 Juta Korban PHK dan Dirumahkan Jadi Prioritas Kartu PrakerjaIlustrasi Kartu Pra Kerja (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebagai informasi, pemeirntah membuka program Kartu Prakerja gelombang IV mulai 8 Agustus 2020. Pada kesempatan tersebut, pemerintah memberikan kuota sebanyak 800 ribu peserta. Dari jumlah itu, 80 persennya akan diprioritaskan untuk mereka yang menjadi korban PHK dan dirumahkan.

"Nantinya 80 persen diisi oleh data-data yang betul-betul sudah di cleansing dan ada dari data Kemenaker. Jumlah kuota itu kita priotiaskan ke yang terdampak," jelas Rudy.

Baca Juga: Ekonom: Pengusaha Jangan Buru-buru PHK Karyawan di Masa COVID-19

2. Pemerintah terus kaji pelaksanaan program Kartu Prakerja secara offline

2,1 Juta Korban PHK dan Dirumahkan Jadi Prioritas Kartu PrakerjaIlustrasi bekerja memakai masker. (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Di sisi lain, lanjut Rudy, pemerintah masih terus mengkaji wacana pelaksanaan pelatihan Kartu Prakerja secara offline atau tatap muka. Rencana pelatihan tersebut juga dibarengi dengan kajian skema link and match dengan para pelaku usaha. Sehingga nantinya diharapkan para peserta Kartu Prakerja bisa langsung mendapatkan pekerjaan.

"Arahan pak Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto) bahwa kita harus mulai menjajaki pelaithan yang offline. Dalam pelatihan batch selanjutnya akan coba membuka pelatihan offline di tahun ini smbil mencoba kembali skema link and match," jelas Rudy.

3. Daftar Kartu Prakerja juga bakal bisa secara offline lho!

2,1 Juta Korban PHK dan Dirumahkan Jadi Prioritas Kartu Prakerja(Ilustrasi tampilan aplikasi kartu prakerja) ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

PMO Kartu Prakerja akan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin mengikuti program Kartu Prakerja untuk mendaftar secara offline atau tatap muka.

"Mekanisme penyaluran pendaftaran Kartu Prakerja, calon peserta wajib mendaftarkan diri, bisa dengan daring, luring (tatap muka). Nah luring bisa (mendaftar) melalui Kementeiran Ketenagakerjaan atau Pemda di Dinas Ketenagakerjaan," kata Rudy.

Rudy menjelaskan, mekanisme pendaftaran secara tatap muka sebenarnya sama saja dengan pendaftaran online. Bedanya, pemohon wajib datang ke Kementerian Ketenagakerjaan atau Dinas Ketenagakerjaan setempat.

"Lalu mengisi formulir yang mana isian formulir manual tapi isinya sama dengan yang ada pendaftaran daring. Dari permohonan tersebut akan secara kolektif dikumpulkan K/L," jelas dia.

Baca Juga: Ini 11 Kategori Pelatihan Kartu Prakerja Paling Favorit

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya