5 Fakta Neraca Dagang RI yang Disorot Jokowi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan soal neraca dagang Indonesia pada Januari - Mei 2019 yang mengalami penurunan. Hal itu disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat (Jabar), Senin (8/7).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Januari sampai Mei 2019, year on year, turun 8,6 persen. Sementara itu impor Januari – Mei juga turun 9,2 persen.
Jokowi juga mengingatkan Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri BUMN Rini Soemarno soal defisit migas yang dialami Indonesia. Dia meminta keduanya untuk terus berupaya menekan defisit dengan mengurangi impor migas.
“Hati-hati di migas Pak Menteri ESDM yang berkaitan dengan ini, Bu Menteri BUMN yang berkaitan dengan ini, karena remnya paling banyak ada di situ,” ucapnya
Berikut lima fakta neraca dagang Indonesia yang disorot Presiden Jokowi:
1. Neraca dagang Januari 2019 defisit
BPS mencatat neraca dagang Januari 2019 mengalami defisit USD 1,16 miliar. Angka itu naik jika dibanding bulan sebelumnya yang tercatat defisit USD 1,1 miliar.
Sementara itu pada defisit Januari 2018 tercatat USD 0,76 miliar. Realisasi neraca dagang Januari 2019 cukup dalam jika dibanding tahun sebelumnya.
Baca Juga: Defisit APBN Hingga Februari 2019 Rp54,6 T, Ini Penjelasan Menkeu
2. Neraca dagang Februari 2019 surplus
Hal berbeda terjadi pada neraca dagang Februari 2019 yang berhasil mencatatkan surplus.
BPS melaporkan neraca perdagangan Indonesia surplus tipis sebesar USD 330 juta. Posisi ini merupakan surplus pertama kali sejak defisit berturut-turut dalam empat bulan terakhir.
Editor’s picks
3. Neraca dagang Maret 2019 kembali surplus
Maret 2019 neraca dagang Indonesia kembali mencatat surplus. BPS merilis realisasi neraca dagang Maret surplus US$540 juta.
Nilai ekspor tercatat sebesar US$14,03 miliar, sedangkan nilai impor tercatat lebih rendah senilai US$13,49 miliar.
4. Dua bulan surplus, neraca dagang April 2019 defisit
Setelah dua bulan mencatat surplus, neraca dagang Indonesia kembali defisit. Realisasi defisitnya mencapai USD 2,5 miliar.
Berdasarkan data hingga tahun 2012, defisi ini terbesar sejak Juli 2013 yang tercatat USD 2,3 miliar.
Baca Juga: Neraca Dagang Defisit, Ini Strategi Genjot Ekspor dan Tarik Investasi
5. Neraca dagang Mei 2019 kembali surplus
Setelah defisit besar di bulan sebelumnya, neraca dagang Indonesia mencatat capaian positif. BPS mencatat pada Mei 2019 surplus sebesar US$207,6 juta.
Capaian positif ini dipicu oleh surplus nonmigas sebesar US$1,18 miliar, sementara defisit migas sebesar US$977,6 juta
Baca Juga: Neraca Dagang Defisit Terburuk Sejak 2013, IHSG Terjungkal