Aduh, Indonesia Kehilangan Pajak Rp500 Triliun karena COVID-19!

Banyak sektor usaha yang terdampak di Indonesia

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 membuat seluruh sektor ekonomi di dunia, termasuk Indonesia, terdampak signifikan. Hal itu berimbas pada lumpuhnya kegiatan ekonomi.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, lumpuhnya perekonomian di dalam negeri berimbas pada hilangnya penerimaan negara melalui pajak. Penyebabnya, banyak kegiatan usaha yang terdampak COVID-19 sehingga mereka tidak bisa membayarkan kewajibannya.

"Penerimaan pajak kita perkirakan Rp500 triliun tidak terkumpul. Artinya kegiatan ekonomi turun dan kegiatan ekonomi tidak bayar pajak. Sekitar Rp500 triliun dari anggaran tahun ini tidak akan kita terima," kata Suahasil dalam sambutannya di acara Indonesia Knowledge Forum (IKF) 2020 yang digelar secara virtual, Selasa (6/10/2020).

1. Meski penerimaan turun, belanja negara tetap naik

Aduh, Indonesia Kehilangan Pajak Rp500 Triliun karena COVID-19!Ilustrasi Keuangan (IDN Times/Arief Rahmat)

Namun demikian, Suahasil menegaskan bahwa belanja pemerintah tidak akan diturunkan meski penerimaan negara anjlok. Keputusan tersebut tentu berimbas pada defisit APBN yang diperkirakan akan melonjak menjadi Rp1.039,2 triliun atau 6,34 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Sebagai informasi, belanja negara hingga Agustus 2020 tercatat senilai Rp1.534,7 triliun atau 56,0 persen dari pagu Rp2.739,2 triliun. Realisasi tersebut tumbuh 10,6 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp1.388,1 triliun.

"Kalau penerimaan turun Rp500 triliun dan belanja nambah Rp200 triliun itu kita perlu tambah defisit. Defisit naik Rp1000 triliun dan itu berarti 6,3 persen dari PDB kita. Untuk memperbolehkan ke 6,3 persen itu kita meminta blessing meminta Perppu 1 Tahun 2020 dan sudah jadi UU Nomor 2 Tahun 2020," jelas Suahasil.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Indonesia Akan Masuk Resesi, Apa Saja Dampaknya? 

2. Pemerintah bakal terus melakukan perbaikan ekonomi hingga akhir tahun

Aduh, Indonesia Kehilangan Pajak Rp500 Triliun karena COVID-19!Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Suahasil mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun diperkirakan masih akan mengalami kontraksi. Namun demikian, terjadi perbaikan ekonomi dibanding capaian di kuartal II 2020 yang minus 5,32 persen.

Hingga akhir tahun nanti, lanjut Suahasil, pemerintah akan terus berupaya melakukan perbaikan ekonomi. Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020 berkisar minus 1,7 persen - minus 0,6 persen.

"Sampai kuartal IV pemerintah akan terus memberikan support ke perekonomian. Kita berharap situasi pada kuartal II kemarin adalah situasi paling buruk. Kita berharap perbaikan ekonomi yang pada Agustus, September, walau di satu titik ada peningkatan COVID-19, tapi tidak seburuk April, ini terjadi pemulihan (ekonomi)," imbuh dia.

3. Penerimaan pajak hingga akhir Agustus masih terkulai lemas

Aduh, Indonesia Kehilangan Pajak Rp500 Triliun karena COVID-19!Ilustrasi Pajak (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebagai informasi, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penerimaan pajak minus 15,6 persen hingga Agustus 2020. Penerimaan negara itu makin terkulai lemas dibanding penerimaan bulan sebelumnya yang minus 14,7 persen.

Secara rinci, realisasi penerimaan pajak hingga akhir Agustus 2020 tercatat senilai Rp676,9 triliun atau 56,5 persen dari target APBN 2020 yang diubah terhadap Perpres No. 72/2020 sebesar Rp1.198,8 triliun.

"PPh Migas realisasinya Rp21,6 triliun atau 67,8 persen dari target dan ini kontraksi 45,2 persen." kata Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Sementara itu, penerimaan dari bea dan cukai tercatat senilai Rp121,2 triliun atau 58,9 persen dari target Rp205,7 triliun. Realisasi tersebut tumbuh 1,8 persen dibanding tahun sebelumnya di periode yang sama senilai Rp119 triliun.

Secara keseluruhan, realisasi penerimaan perpajakan hingga Agustus 2020 tercatat senilai Rp798,1 triliun atau 56,8 persen dari target Rp1.404,5 triliun atau minus 13,4 persen dibandingkan realisasi akhir Agustus 2019 senilai Rp921,5 triliun.

Baca Juga: Masih Terkulai Lemas, Penerimaan Pajak Minus 15,6 Persen

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya