Angka Kemiskinan Turun, Indef: Masih Perlu Insentif

Belum terjadi penurunan signifikan golongan miskin

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan pada Maret 2019 sebesar 9,41 persen atau setara 25,14 juta penduduk. Secara tahunan, angka kemiskinan turun 800 ribu orang.

Capaian tersebut menjadi catatan positif bagi pemerintahan. Sebab, berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah cukup efektif dalam memangkas kemiskinan.

Meski begitu, Ekonom Senior Indef, Aviliani menilai pemerintah tidak bisa bersantai. Sebab, pada dua golongan yakni miskin dan hampir miskin, belum terjadi penurunan signifikan.

"Keduanya ini kelihatannya turunnya belum signifikan," ujarnya di Jakarta, Selasa (16/7).

Baca Juga: 3,39 Juta Warga di Jawa Barat Masuk Kategori Miskin 

1. Perlu insentif untuk mendorong kegiatan ekonomi masyarakat

Angka Kemiskinan Turun, Indef: Masih Perlu InsentifANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Aviliani berpendapat, pemerintah perlu menambah insentif berkaitan dengan kegiatan ekonomi yang bisa mendorong pendapatan masyarakat miskin. Sebut saja program pemberdayaan masyarakat yang ada di desa maupun kota.

"Karena kalau keterusan PKH, pembagian uang secara langsung itu tidak membuat orang jadi berdaya tapi bagaimana pemberdayaan lebih ditingkatkan," tuturnya.

2. Diperlukan juga dukungan untuk UMKM

Angka Kemiskinan Turun, Indef: Masih Perlu InsentifIDN Times / Auriga Agustina

Selain itu, dukungan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga dinilai perlu agar bisa mendorong peningkatan ekonomi masyarakat kelas menengah bawah. Menurut dia, selama ini kebijakan pemerintah cenderung fokus untuk pengusaha-pengusaha besar.

"Nah yang sekarang yang kita lihat adalah sekarang ini UKM menjadi problem. Sehingga mungkin harus ada insentif. Karena kalau tidak, nanti yang menikmati yang besar saja," jelas dia.

3. Penduduk miskin di kota dan desa turun tapi tidak signifikan

Angka Kemiskinan Turun, Indef: Masih Perlu InsentifBadan Pusat Statistik (BPS) DIY

Secara persentase, penduduk miskin di perkotaan turun dari September 2018 sebesar 6,89 persen menjadi 6,69 persen. Penurunan itu juga terjadi di pedesaan dari sebelumnya pada September 2018 sebesar 13,10 persen, menjadi 12,85 persen pada Maret 2019.

Secara angka, jumlah penduduk miskin di perkotaan turun dari 10,13 juta orang pda September 2018 menjadi 9,99 juta orang pda Maret 2019. Sementara itu di pedesaan juga turun dari 15,54 juta orang pada September 2018 menjadi 15,15 juta orang pada Maret 2019.

Baca Juga: Maret 2019, Angka Kemiskinan RI Turun Lagi Jadi 25,14 Juta Orang

4. Ini nilai garis kemiskinan

Angka Kemiskinan Turun, Indef: Masih Perlu InsentifANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Garis kemiskinan pada Maret 2019 tercatat sebesar Rp425.250 per kapita per bulan dengan komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp313.232 dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp112.018.

Pada Maret 2019, rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,68 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya garis kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp1.990.170 per rumah tangga miskin per bulan.

Baca Juga: Rokok dan Beras Jadi Penyebab Utama Penyumbang Kemiskinan RI

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya