AP II Atur Skenario Bila Pesawat Angkut Penumpang Terkena Virus Corona

Bandara merupakan pintu utama perlintasan orang

Jakarta, IDN Times – PT Angkasa Pura II (Persero) mengaktifkan Posko Siaga Monitoring Waspada Wabah Coronavirus di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Posko yang terletak di kawasan Terminal 1 ini merupakan pusat komando dan koordinasi terkait pencegahan penyebaran virus Corona di Pintu Utama Indonesia yakni Soekarno-Hatta. 

Sementara itu upaya pencegahan utama tetap dilakukan di terminal penumpang pesawat melalui pemantauan dengan thermal scanner dan surveillance syndrome

Adapun personel yang bertugas di posko yakni unsur dari Komite Nasional Fasilitasi (FAL) yang terdiri dari stakeholder di Soekarno-Hatta antara lain PT Angkasa Pura II selaku operator bandara dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), karantina hewan dan tumbuhan bandara, karantina ikan, imigrasi, bea dan cukai. 

Lalu, fasilitas apa saja yang berada di posko itu?

1. Posko dilengkapi fasilitas penunjang, mulai dari peralatan medis hingga CCTV

AP II Atur Skenario Bila Pesawat Angkut Penumpang Terkena Virus CoronaPixabay

Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengatakan posko dilengkapi dengan berbagai peralatan medis, monitor CCTV yang memantau seluruh terminal penumpang, serta sistem teknologi terkini guna mempercepat respons dalam menanggulangi atau mencegah penyebaran virus corona. Awaluddin menambahkan AP II terus melakukan berbagai upaya untuk meminimalisasi potensi penyebaran virus corona ke Indonesia. 

“Upaya pencegahan di terminal penumpang melalui thermal scanner dan surveillance syndrome ditambah dengan diaktifkannya posko siaga ini maka kami berharap potensi penyebaran virus corona di Indonesia semakin kecil. Berbagai upaya akan dilakukan PT Angkasa Pura II untuk melakukan pencegahan di Bandara Soekarno-Hatta," ujar Awaluddin dalam keterangan resmi, Sabtu (1/2). 

Ia menambahkan, posko ini diaktifkan lantaran mempertimbangkan status terkini yang disampaikan WHO bahwa kasus corona sudah pada tahap darurat.

“Diaktifkannya posko siaga ini juga melihat perkembangan terkini di mana WHO sudah menyatakan bahwa kasus Corona ini sebagai International Public Health Emergency. Kami menyiapkan Soekarno-Hatta sebaik-baiknya untuk mengantisipasi potensi penyebaran virus ini,” sambungnya.

Baca Juga: Merinding! Video Penghuni Apartemen di Wuhan Teriak ‘Wuhan, Jiayou!’

2. Angkasa Pura II siapkan rencana kontigensi

AP II Atur Skenario Bila Pesawat Angkut Penumpang Terkena Virus CoronaSeorang petugas Angkasa Pura I saat mensimulasikan pemeriksaan penumpang pesawat dengan pemindai suhu tubuh. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Awal juga menjelaskan perseroan telah menyiapkan rencana kontingensi sesuai dengan PM 61 Tahun 2015 tentang Fasilitasi (FAL) Udara, jika diketahui ada pesawat yang tiba dengan penumpang terjangkit virus corona. Skenario dari rencana kontingensi itu antara lain pesawat akan diberikan tempat pendaratan dan ditempatkan ke dalam daerah isolasi atau karantina. Proses itu akan dijalankan usai kapten penerbang melaporkan ada penumpang yang diduga terjangkit virus. 

Pejabat karantina kesehatan kemudian akan memberikan persetujuan karantina kesehatan setelah dilakukan pemeriksaan dokumen karantina kesehatan, pemeriksaan faktor risiko kesehatan masyarakat dan pemeriksaan kesehatan terhadap orang.

“Untuk tempat karantina pesawat yang terduga membawa penumpang terjangkit kami siapkan di area remote yang terletak cukup jauh dari terminal penumpang pesawat. Pesawat itu sendiri nantinya akan dilakukan sterilisasi,” ungkapnya. 

3. Hanya ada empat kasus virus yang telah dinyatakan WHO

AP II Atur Skenario Bila Pesawat Angkut Penumpang Terkena Virus CoronaWarga yang mengatakan mereka tiba dari provinsi Hubei setelah melewati pos pemeriksaan di Jembatan Sungai Jiujang Yangtze, meniki ke stasiun kereta di Jiujang, provinsi Jiangxi, Tiongkok, saat negeri tersebut sedang terjadi penularan virus corona baru, pada 31 Januari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter

Awaluddin mengungkapkan, sebelum virus Corona ini hanya ada 4 kasus yang dinyatakan sebagai International Public Health Emergency yaitu H1N1 Flu Pandemic (2009), Ebola outbreak di Afrika Barat (2014), Polio outbreak (2014), dan virus Zika serta Ebola outbreak di Kongo (2016).

“Melihat hal ini, kami juga mendorong agar tenaga medis selalu memenuhi kebutuhan di setiap bandara PT Angkasa Pura II. Kami juga akan membagikan masker kepada para penumpang pesawat di bandara-bandara,” tegas dia.

Awaluddin mengatakan AP II telah mengintesifkan koordinasi dengan regulator dan kementerian terkait perihal pencegahan virus corona ini. Di sisi lain, PT Angkasa Pura II secara berkelanjutan melakukan koordinasi internal. 

“Jadi ada tiga langkah yang kami lakukan sebagai upaya pencegahan. Pertama, kami berkoordinasi dengan instansi berwenang yaitu Kantor Kesehatan Pelabuhan dengan diwujudkan melalui pemasangan thermal scanner. Kedua, kami juga secara rutin berkoordinasi dengan kementerian terkait mengenai perkembangan terkini dan secara global," kata Awal.

Sementara, langkah ketiga, AP II mengatakan akan memperhatikan peralatan dan perlengkapan personel  di terminal penumpang pesawat. Apalagi para personel di bandara merupakan front terdepatn yang bersentuhan dengan penumpang pesawat. 

“Kami berharap upaya pencegahan ini efektif. Tidak menutup kemungkinan ke depannya akan dilakukan cara pencegahan yang lain sesuai dengan perkembangan yang ada,” tutur dia.

Baca Juga: Sri Mulyani Lebih Khawatir Dampak Virus Corona Ketimbang Brexit

Topik:

Berita Terkini Lainnya