AS Hingga Denmark Minati Investasi di Ibu Kota Negara Baru RI

Tawaran yang masuk masih dikaji pemerintah

Jakarta, IDN Times - Pemerintah masih membuka kesempatan kepada investor yang tertarik menanamkan modalnya di ibu kota negara (IKN) baru Indonesia, yakni Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa mengungkapkan, saat ini ada investor dari beberapa negara yang menyatakan minatnya berinvestasi di ibu kota baru.

"Ada (dari) Amerika, Inggris, Jerman, Tiongkok, Singapura, Italia, Denmark dan lainnya," kata Suharso di kantornya, Selasa (11/2).

1. Pemerintah masih akan kaji skema yang ditawarkan investor

AS Hingga Denmark Minati Investasi di Ibu Kota Negara Baru RIIlustrasi investasi (IDN Times/Mia Amalia)

Suharso mengungkapkan, pemerintah masih akan melihat tawaran-tawaran investasi yang masuk untuk ibu kota baru. Hal ini dilakukan agar kedepannya kedua belah pihak sama-sama diuntungkan.

"Banyak sekali (yang berminat), tapi kan kita juga harus melihat skema-skema yang mereka tawarkan. Baik untuk kepentingannya mereka sendiri dan juga untuk kepentingan kita. Jadi jangan sampai kita menawarkan sesuatu yang kemudian tidak proper. Nanti mereka kecewa, kita juga ikut kecewa," ungkapnya.

Ia menambahkan, skema yang ditawarkan juga beragam, mulai dari skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) hingga skema portofolio. "Tergantung dia punya financial model yang dia mau pakai, business model juga beragam bentuknya," kata dia.

Baca Juga: Jadi Dewan Pengarah IKN, Zayed Al Nahyan Pernah Terlibat Korupsi Razak

2. Investor bakal diberikan insentif mulai dari kemudahan perizinan hingga lahan

AS Hingga Denmark Minati Investasi di Ibu Kota Negara Baru RI(IDN Times/Kevin Handoko)

Investor yang bakal berinvestasi di ibu kota baru nantinya bakal diberi insentif oleh pemerintah. Bentuknya pun beragam, mulai dari insentif fiskal seperti perpajakan, maupun kemudahan dalam perizinannya.

"Selain kita juga sediakan misalnya kemudahan di dalam perizinan, kemudian mengenai lahan. Saya kira itu," tutur dia.

Di sisi lain, Suharso mengungkapkan bahwa nantinya pembangunan untuk gedung-gedung pemerintahan tidak akan melibatkan investor. "Terutama seperti istana (kepresidenan), kemudian kebutuhan kita yang sangat ketat, itu tentu diadakan sendiri oleh kita," kata dia.

3. Tahapan pembangunan ibu kota baru

AS Hingga Denmark Minati Investasi di Ibu Kota Negara Baru RIMiniatur desain pemenang sayembara ibu kota negara baru. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Pembangunan ibu kota baru direncanakan akan dimulai pada 2021. Biaya yang dibutuhkan untuk IKN ini diperkirakan mencapai Rp466 triliun. Adapun tahapan pembangunannya sebagai berikut:

Periode 2021-2024

Pada periode tersebut akan dibangun istana negara, kantor lembaga negara (eksekutif, legislatif dan yudikatif). Selain itu, pemerintah juga akan membangun taman budaya hingga botanical garden.

Periode 2025-2029

Selanjutnya, pemerintah bakal banyak membangun di periode 2025-2029. Sebut saja pembangunan perumahan untuk ASN/TNI/POLRI, research and development center, MICE/convention center, museum, pangkalan militer, hingga pusat perbelanjaan.

Periode 2030-2045

Untuk periode terakhir, mulai terjadi pembangunan yang sedikit di luar konteks pemerintahan. Sebut saja pembangunan taman nasional, konservasi orang utan, klaster pemukiman non-ASN, metropolitan hingga wilayah pengembangan terkait dengan wilayah provinsi sekitarnya.

Baca Juga: Ibu Kota Baru Berkonsep Forest City, Pusat Kota Seperti Manhattan AS

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya