Awal Oktober, Serapan PEN Bertambah Rp13,5 Triliun Jadi 47,7 Persen

Sampai akhir tahun ditargetkan serapannya bisa 100 persen

Jakarta, IDN Times- Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) melaporkan, realisasi program PEN bertambah Rp13,5 triliun pada pekan pertama kuartal IV tahun ini. Serapan dana PEN diharapkan terus meningkat sehingga bisa mencapai 100 persen di akhir 2020.

"Pemerintah melalui Satgas PEN terus melakukan langkah-langkah percepatan realisasi program pemulihan ekonomi nasional. Antara lain dengan mempercepat proses usulan baru berbagai klaster serta realisasinya, redesain program agar lebih efektif, dan mempercepat proses birokrasi program," kata Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin seperti dikutip dari ANTARA, Jumat (16/10/2020).

1. Rincian serapan dana PEN

Awal Oktober, Serapan PEN Bertambah Rp13,5 Triliun Jadi 47,7 PersenIlustrasi APBN (IDN Times/Arief Rahmat)

Secara rinci, hingga 7 Oktober 2020, dari total anggaran PEN sebesar Rp695,2 triliun, realisasi penyerapan anggaran telah mencapai 47,7 persen atau Rp331,94 triliun. Secara kumulatif, empat klaster program yang menjadi fokus Satgas PEN yaitu sektor perlindungan sosial, UMKM, Kementerian/Lembaga dan Pemda (K/L/D), serta pembiayaan korporasi, mencapai realisasi sebesar Rp277,68 Triliun.

Sektor UMKM berhasil mencapai serapan signifikan, yaitu Program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro yang telah terserap 100 persen untuk tahap awal bagi 9,1 juta pelaku usaha mikro.

Program yang memberikan hibah Rp 2,4 juta kepada pelaku usaha mikro dan kecil ini meningkat realisasinya sebesar Rp4,06 Triliun atau 14,10 persen selama pekan pertama dan mulai melaksanakan perluasan program.

Realisasi anggaran PEN untuk sektor Kesehatan mencapai Rp25,94 triliun per 7 Oktober, Perlindungan Sosial mencapai Rp159,69 triliun, Sektoral kementerian/lembaga (K/L) dan pemda telah direalisasikan Rp27,57 triliun, lalu sektor UMKM sudah terserap Rp90,42 triliun, dan sektor insentif usaha/pajak mencapai Rp28,32 triliun.

Sektor Perlindungan Sosial dan UMKM menjadi sektor dengan penyerapan anggaran tertinggi, masing-masing sebesar 78,32 persen dan 73,24 persen dari total pagu anggaran Rp203,90 Triliun dan Rp123,46 Triliun.

Di sektor UMKM, terjadi kenaikan DIPA menjadi Rp28,80 Triliun dari semula Rp22,01 Triliun, untuk program Banpres Produktif Usaha Mikro, yang disebabkan adanya perluasan dari target 9,1 juta menjadi 12 juta penerima manfaat yaitu para pelaku usaha mikro.

Baca Juga: Serapan Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional Baru 34,1 Persen

2. Pemerintah siapkan skema bantuan untuk guru honorer hingga pekerja mandiri di akhir Oktober

Awal Oktober, Serapan PEN Bertambah Rp13,5 Triliun Jadi 47,7 PersenGuru honorer Bertha mengajar murid-muridnya (IDN Times/Yuda Almerio)

Budi menuturkan, Satgas PEN tengah menyiapkan implementasi program Bantuan Subsidi Gaji bagi tenaga pendidik honorer, Bantuan Subsidi Upah untuk pekerja mandiri, dan pembiayaan korporasi yang direncanakan mulai berjalan pada akhir bulan Oktober ini.

Selain itu, pemerintah juga akan memperkuat pelaksanaan realisasi penyerapan hingga akhir tahun serta perpanjangan program bantuan dan proses usulan baru dalam realisasi penyerapan hingga 100 persen.

3. Pemerintah lanjutkan program bantuan subsidi hingga Kartu Prakerja di 2021

Awal Oktober, Serapan PEN Bertambah Rp13,5 Triliun Jadi 47,7 PersenIlustrasi insentif (IDN Times/Arief Rahmat)

Diberitakan sebelumnya, pemerintah memastikan akan tetap melanjutkan program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM), bantuan subsidi gaji, kartu prakerja, Program Keluarga Harapan (PKH), dan sembako hingga 2021. Program ini bakal menjadi prioritas dan diharapkan dapat mendorong daya beli masyarakat di tengah kondisi pandemik COVID-19.

"Untuk di tahun depan ini akan dilanjutkan program prioritas atau pun program yang kita sebut sebagai unggulan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Baca Juga: Satgas PEN: Realisasi Anggaran Capai Rp304,6 T per Akhir September

Topik:

  • Umi Kalsum
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya