Bandara Komodo Labuan Bajo Tidak Akan Dijual ke Asing

Swasta hanya diberikan konsesi saja oleh pemerintah

Jakarta, IDN Times - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan dan PT Cinta Airport Flores (CAF), menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk Bandar Udara Komodo Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), di Jakarta.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa Bandara Labuan Bajo tidak dijual ke asing. Investor hanya mendapat konsesi atau pemberian izin dari pemerintah untuk mengelola/mengembangkan Bandara Labuan Bajo.

"Sebelumnya saya tegaskan bahwa airport ini satu, tidak dijual. Ini konsorsium hanya mendapatkan izin konsesi selama 25 tahun, ya jelas itu," ujarnya di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (7/2).

 

Baca Juga: Pembangunan Pelabuhan dan Bandara Labuan Bajo Ditarget Rampung 2020

1. Konsensi dalam arti luas merupakan pemberian hak atau izin dari pemerintah kepada perusahaan maupun individu lain

Bandara Komodo Labuan Bajo Tidak Akan Dijual ke AsingBandara Komodo, Labuan Bajo (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Dia menjelaskan, dalam pengertian secara luas, konsesi merupakan pemberian hak, izin, atau tanah oleh pemerintah, perusahaan, atau individu kepada pihak lain.

Sementara itu definisi konsesi dalam Ketentuan Nomor 20 pada Pasal 1 UU No. 30 Tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan diartikan sebagai keputusan pejabat pemerintahan yang berwenang sebagai wujud persetujuan dari kesepakatan badan dan/atau pejabat pemerintahan dengan selain badan dan/atau pejabat pemerintahan dalam pengelolaan fasilitas umum dan/atau sumber daya alam dan pengelolaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Kerja sama dengan swasta menguntungkan pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur lainnya

Bandara Komodo Labuan Bajo Tidak Akan Dijual ke AsingKemenhub dan Konsorsium CAS tandatangani perjanjian kerja sama KPBU Bandara Labuan Bajo. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Menhub Budi menambahkan, kerja sama dengan swasta dalam mengembangkan Labuan Bajo menguntungkan bagi pemerintah. Sebab, uang yang seharusnya untuk mengembangkan bandara tersebut, bisa untuk membangun infrastruktur transportasi lainnya.

"Kita bisa membangun pelabuhan yang ada di Papua, Sulut dan sebagainya. Nah ini domainnya kami berdua. karena presiden mengarahkan lima destinasi wisata baru dan Labuan Bajo ini kalau saya ada di sana tidak berkedip, begitu indah. Apalagi ada komodo," tutur dia.

3. Kemenhub, Kementerian Pariwisata dan Kementerian PUPR akan segera bangun infrastruktur pendukung di Labuan Baju

Bandara Komodo Labuan Bajo Tidak Akan Dijual ke AsingIDN Times / Auriga Agustina

Sementara itu, Menteri Pariwisata Wishnutama mengatakan, pihaknya bersama Kementerian PUPR dan Kemenhub akan bersama-sama membangun infrastruktur pendukung di Labuan Bajo. Infrastruktur itu diharapkan dapat semakin mendorong peningkatan wisatawan ke Labuan Bajo.

"Jadi memang kerja sama yang erat khususnya dengan Kemenhub dan Kementerian PUPR di berbagai macam bidang di Labuan Bajo dan juga nanti bicara soal promosi, potensi ekonomi kreatifi di Labuan Bajo, jadi memang banyak sekali yang kita kerjakan dan selesai dengan cepat," ujarnya.

Baca Juga: Juni 2020, Bandara Komodo Labuan Bajo Jadi Bandara Internasional

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya