Begini Cerita Sri Mulyani Diteror Nadiem Minta Uang Pulsa

Untuk mendukung program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 membuat seluruh sektor terdampak, tidak terkecuali sektor pendidikan. Hal itu berimbas pada kegiatan belajar mereka yang tidak bisa dilakukan secara tatap muka. Akhirnya, pemerintah pun harus memberlakukan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

PJJ mengalami kendala karena keterbatasan peserta didik dan pendidik dalam hal koneksi internet. Guna mendukung lancarnya PJJ, pemerintah akhirnya memberikan bantuan kuota untuk siswa dan guru.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menceritakan bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, terus menerus meminta kepada dirinya agar pemerintah mau menyiapkan anggaran untuk kuota internet tersebut. Hingga akhirnya, teror Nadiem kepada bendahara negara pun membuahkan hasil.

"Pak Nadiem terus menerus minta agar ada kuota untuk siswa. Maka disediakan anggaran Rp7,21 triliun," kata Sri Mulyani dalam Cerita di Kemenkeu Mengajar yang ditayangkan secara virtual, Senin (26/10/2020).

1. Pemerintah akan terus beri dukungan ke seluruh elemen pendidikan

Begini Cerita Sri Mulyani Diteror Nadiem Minta Uang PulsaIlustrasi insentif (IDN Times/Arief Rahmat)

Mantan Direktur Pelaksana Bank Duni ini menyadari bahwa dampak dari pandemik COVID-19 tidak lah mudah. Untuk itu, dia menegaskan bahwa pemerintah akan terus memberi dukungan ke masyarakat untuk seluruh sektor termasuk pendidikan guna menghadapi dampak COVID-19.

"Selama masa krisis ini banyak tekanan luar biasa. Dihadapi orangtua, murid guru, dan segala macam. Kita akan terus memberikan dukungan," tegas dia.

Baca Juga: Cek Info Subsidi Kuota Internet Kemendikbud, Akses Link Ini

2. Bantuan kuota ke siswa dinilai sebagai inovasi di dunia dalam penanganan pandemik COVID-19

Begini Cerita Sri Mulyani Diteror Nadiem Minta Uang PulsaMenteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim dalam wawancara khusus dengan IDN Times (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Sementara itu, Nadiem mengapresiasi keputusan Sri Mulyani yang akhirnya mengabulkan usulannya untuk memberikan kuota internet untuk PJJ. Ia mengakui bahwa program tersebut tidak sempurna, namun pemerintah akan terus melakukan perbaikan agar program ini berjalan dengan baik.

"Saya berbicara dengan beberapa menteri pendidikan luar negeri, mereka melihat jadi (bantuan) ini sebagai inovasi di dunia dalam penanganan COVID-19. Karena ini kita melakukan (pembahasan) ini 4-5 minggu. Kita juga belum pernah distribusi sampai ke 40-50 juta nomor HP," ujarnya.

3. Pemberian kuota hanya berlaku sampai Desember 2020

Begini Cerita Sri Mulyani Diteror Nadiem Minta Uang PulsaSeorang Siswi menunjukkan pesan pemberitahuan mendapatkan kuota gratis dari Kemendikbud di SMP NU Al Ma'ruf, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (29/9/2020). (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Sebagai informasi, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan anggaran snilai Rp7,21 triliun yang berasal dari anggaran tambahan sebesar Rp6,72 triliun untuk Kemendikbud dari dana cadangan APBN 2020 dan dari realokasi anggaran Kemendikbud sebesar Rp492,8 miliar.

Lebih rinci, subsidi kuota ini akan diberikan selama 4 bulan dari September hingga Desember 2020 sebesar 35GB per bulan untuk 39,78 juta siswa, dan 50GB per bulan untuk 8,24 juta mahasiswa. Sedangkan untuk guru 42GB per bulan dan dosen sebesar 50GB per bulan.

Baca Juga: Setahun Nadiem Menjabat, Ikatan Guru Sebut Dunia Pendidikan Hambar

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya