Bus Amfibi Bakal Dihadirkan di Ibu Kota Baru

Biar transportasi lebih variatif.

Jakarta, IDN Times - Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kuta Kartanegara telah ditetapkan sebagai ibu kota baru sebagai pengganti Jakarta. Pengembangan infrastruktur di ibu kota baru juga akan dilakukan dengan optimal.

Salah satu fokus yang akan dilakukan adalah pengembangan transportasi. Sektor tersebut dianggap penting dalam mendukung mobilitas masyarakat.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah berencana menghadirkan bus amfibi atau bus tanah air di ibu kota baru. Menurut dia, eksplorasi jenis angkutan juga harus kaya.

"Bukan cuma bus amfibi, mungkin kita juga gunakan kapal bisa mendarat di danau karena indah sekali. Nah eksplorasi ini harus banyak sehingga punya alternatif dapatkan angkutan yang cocok," ujarnya di Hotel Redtop, Jakarta, Kamis (10/10).

1. MRT hingga LRT juga bakal hadir di IKN

Bus Amfibi Bakal Dihadirkan di Ibu Kota BaruPixabay.com/NghiaNTC

Tidak hanya itu, transportasi MRT hingga LRT juga bakal dihadirkan. Semua transportasi yang sudah dibangun, kata Menhub Budi, juga akan diintegrasikan.

"Teknologi seperti MRT, ART atau Autonomous Rapid Transit akan kita hadirkan di sana," tutur dia.

Baca Juga: Ini Penampakan Titik Nol Ibu Kota Baru di Penajam Paser Utara Kaltim 

2. ART masih belum familiar

Bus Amfibi Bakal Dihadirkan di Ibu Kota BaruDok. Istimewa / MRT Jakarta

ART ini sendiri merupakan kereta teknologi Cina yang berjalan di atas rel vitual alias tanpa rel bentukan. Kereta rel virtual tersebut beroperasi dengan mesin bertenaga baterai. Dia mengakui bahwa transportasi tersebut memang belum familiar khususnya untuk ART yaitu kereta tanpa kabel listrik dan rel.

"Teknologi itu sendiri masih belum terlalu banyak dilakukan tetapi dengan suatu semangat yang baik, dengan kemampuan teknologi yang dimiliki oleh teman-teman kita di INKA di kereta api, kita yakin dapat melakukan itu semua," ungkapnya.

3. Sumber pendanaan

Bus Amfibi Bakal Dihadirkan di Ibu Kota BaruDok. Kementerian PUPR

Terkait sumber pendanaan, mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) mengatakan bahwa bisa berasal berasal dari banyak sumber. Mulai dari porsi APBN hingga kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

"Dari APBN 20 persen, KPBU dan swasta sendiri. Kalau KPBU katakan kita punya sejumlah tanah bisa dilakukan kerja sama, aset-aset di Jakarta juga bisa digunakan," ujar Budi.

Baca Juga: Menhub Akan Andalkan Transportasi Publik di Ibu Kota Baru Nanti

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya