Changi dan CAS Menangi Lelang Proyek Pengembangan Bandara Komodo 

Senilai Rp1,2 Triliun

Jakarta, IDN Times - Kementerian Keuangan bersama Kementerian Perhubungan mengumumkan pemenang proyek pengembangan Bandara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Proyek ini dikerjasamakan lewat skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Ada lima konsorsium terpilih yang ikut lelang. Dari jumlah itu, sebanyak tiga di antaranya melanjutkan ke proses pengajuan dokumen penawaran. Ketiga konsorsium tersebut yaitu konsorsium CAS dengan anggota PT Cardig Aero Service (CAS), Changi Airports International Pte Ltd. (CAI) dan Changi Airports MENA Pte Ltd.

Kemudian, konsorsium Komodo yang beranggotakan PT. Angkasa Pura II (Persero), PT. Brantas Abipraya (Persero), PT. Adhi Karya (Persero), Citilink Indonesia dan Muhibbah Engineering). Terakhir, Konsorsium IWEG dengan anggota Egis, Wika Gedung, Interport dan PGN Solution.

Lelang proyek tersebut telah dimenangkan oleh konsorsium PT Cardig Aero Services Tbk, Changi Airport International PTE LTD, dan Changi Airports Mena PTE LTD. 

"KPBU Labuan Bajo setelah melalui satu tahapan, setelah proses yang ketat, dengan suatu ketelitian kami terima kasih ke PII dan surveyor dan panel ahli. Maka diumumkan bahwa CAS dan Changi menjadi pemenangnya," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (26/12). 

1. Nilai investasi pengembangan Bandara Komodo

Changi dan CAS Menangi Lelang Proyek Pengembangan Bandara Komodo Bandara Komodo. IDN Times/Hana Adi Perdana

Menhub Budi menjelaskan, nilai investasi dari pengembangan Bandara Komodo sebesar Rp1,2 triliun dengan belanja operasional sebesar Rp5,7 triliun selama 25 tahun atau selama masa konsesi. 

Kemenhub bakal menjadi penanggung jawab dari Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK), melalui salah satu Special Mission Vehicle yaitu PT PII.  "Rp1,2 triliun investasi paling lama 5 tahun. Belanja operasional Rp5,7 triliun," tuturnya. 

2. Ruang Lingkup yang dikerjasamakan dari Proyek KPBU Bandar Udara Komodo

Changi dan CAS Menangi Lelang Proyek Pengembangan Bandara Komodo Pulau Padar. IDN Times/Hana Adi Perdana

Adapun ruang lingkupnya adalah merancang, membangun dan membiayai pembangunan seperti membangunan fasilitas sisi udara yang meliputi perpanjangan dan perkerasan landasan pacu, penambahan apron, stopway dan RESA. Selain itu, ada pembangunan fasilitas sisi darat yang meliputi perluasan terminal penumpang domestik, pembangunan terminal penumpang internasional, kantor dan gedung, serta fasilitas pendukung lainnya. 

Pemenang proyek ini juga harus memelihara seluruh infrastruktur dan fasilitas Bandar Udara Komodo selama masa kerjasama; dan menyerahkan seluruh infrastruktur dan fasilitas Bandar Udara Komodo kepada PJPK pada saat masa kerjasama berakhir. 

"Pengembangan Bandara Labuan Bajo dilakukan dalam rangka menyukseskan dan menunjang Kawasan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu kawasan destinasi pariwisata superprioritas," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani. 

3. Tidak ada keterlibatan anggaran negara dalam pengembangan Bandara Komodo

Changi dan CAS Menangi Lelang Proyek Pengembangan Bandara Komodo IDN Times/Arief Rahmat

Sri Mulyani juga menegaskan bahwa dengan proyek ini, maka tidak ada anggaran negara yang dilibatkan. Pemerintah hanya menyertakan aset seperti tanah dan bangunan. 

"Di dalam kerja sama ini kami tidak menyertakan APBN tapi aset negara yang disertakan. Kita harap ini merupakan transaksi yang bisa meningkatkan transparansi dan kualitas yang akuntabel," katanya.

Baca Juga: Ironi Warga Pulau Komodo, Terancam Terusir dari Kampung Halaman

Topik:

  • Hana Adi Perdana
  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya