Virus Corona Tidak Berpengaruh ke Tekornya Neraca Dagang Januari 2020

Hal itu tercermin dari kronologi terjadinya kasus corona

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyebut wabah virus corona belum mempengaruhi kinerja neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2020. Menurutnya, dampak dari virus berbahaya itu baru akan terasa di bulan-bulan berikutnya. 

"Karena itu kita perlu waspada, mungkin nanti bagaimana efeknya bisa dilihat pada bulan berikutnya yang menyajikan pada Februari. Pada intinya kita perlu waspada," ujarnya di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (17/2). 

1. Berdasarkan kronologi kejadiannya, virus corona memang tidak pengaruhi neraca dagang Januari 2020

Virus Corona Tidak Berpengaruh ke Tekornya Neraca Dagang Januari 2020Ilustrasi ekpor impor. IDN Times/Feny Maulia Agustin

Suhariyanto menjelaskan, kasus corona terjadi pada akhir tahun 2019. Kemudian pada 3-5 Januari 2020, wabah itu baru teridentifikasi sebagai virus corona. Lalu pada 20 Januari 2020, beberapa negara mulai melakukan pemeriksaan terhadap warganya. Disaat yang sama, WHO belum menetapkan status darurat. 

"Tetapi tanggal 21 Januari 2020 mulai ada korban. Baru 31 januari ditetapkan darurat oleh WHO dan kita lihat dampaknya," jelas pria yang akrab disapa Kecuk itu. 

Baca Juga: Ini Jurus Jokowi Sembuhkan Neraca Dagang RI yang Defisit

2. Selama tiga pekan terakhir di Januari 2020, kinerja neraca perdagangan masih cukup baik

Virus Corona Tidak Berpengaruh ke Tekornya Neraca Dagang Januari 2020ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Suhariyanto mengungkapkan bahwa dalam tiga pekan terakhir di bulan Januari 2020 kinerja neraca perdagangan masih cukup baik. Atas dasar itu dirinya menegaskan bahwa dampak virus corona belum terasa pada neraca perdagangan Januari 2020. 

"Tetapi karena saya tidak menyajikan angka mingguan tetapi pengaruh itu tidak akan terasa signifikan bulan Januari," tegasnya.

3. Neraca perdagangan Januari 2020 tekor US$864 juta

Virus Corona Tidak Berpengaruh ke Tekornya Neraca Dagang Januari 2020IDN Times/Auriga Agustina

BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2020 mengalami defisit sebesar US$864 juta atau sebesar Rp12,04 triliun (kurs Rp14 ribu). Defisit itu diperoleh dari defisit sektor migas sebesar US$1,18 miliar dan surplus sektor migas sebesar US$320 juta.

"Kita mengalami defisit (Januari 2020), masih lebih kecil dibandingkan Januari 2019 yang mencapai US$1,06 miliar," kata Kecuk.

 

Baca artikel menarik lainnya di IDN App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Neraca Dagang Januari 2020 Defisit US$864 Juta

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya