Di Tengah Virus Corona, Pemerintah Tambah Slot Penerbangan Domestik
Dirjen Perhubungan Udara, Novie Riyanto. (IDN Times/Hana Adi Perdana)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sejumlah wilayah di Indonesia sampai saat ini masih terdampak virus corona. Salah satu yang cukup terasa adalah dalam sektor pariwisata. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara memgalami penurunan signifikan.
Apalagi, pemerintah telah memberlakukan kebijakan pelarangan terbang dari dan ke Tiongkok. Sebagai gantinya, pemerintah memberi insentif dengan mengoptimalkan wisatawan dalam negeri.
"Intinya kami soal seat capacity perhubungan udara siap 100 persen open slot untuk tourism," kata Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto usai rapat di Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Rabu (18/2).
1. Ada beberapa wilayah yang mendapat slot tambahan penerbangan
Ilustrasi pesawat. IDN Times/Arief RahmatNovie menambahkan, ada beberapa wilayah yang mendapat insentif tersebut. Dengan penambahan slot penerbangan, diharapkan kekosongan yang ditinggalkan turis asing bisa diisi oleh turis dalam negeri.
"Terutama di lima titik, kayak Bali, Jogja, Kepulauan Riau dan wilayah lainnya. Bandaranya sudah siap semua," ungkapnya.
2. Kementerian PUPR antisipasi virus corona lewat sanitasi dan penyediaan air bersih
Dirjen Cipta Karya Kemen PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga (IDN Times/Shemi)Editor’s picks
Sementara itu, Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengatakan pihaknya bakal mengantisipasi penyebaran virus corona lewat penyediaan air bersih dan sanitasi. Langkah itu juga diharapkan dapat mendukung sektor pariwisata.
"Intinya ada kondisi virus corona apa yang harus diantisipasi. Kita tadi itu salah satu sorotannya mengenai air bersih higienitas . Kita harus tingkatkan higienitas buat kesehatan. Bicara air bersih dan sanitasi," jelas Denis.
3. Gara-gara virus corona tidak ada turis baru dari Tiongkok
IDN Times/Ayu AfriaPemerintah telah melakukan pelarangan penerbangan dari dan menuju ke Tiongkok. Keputusan itu diambil guna mencegah penyebaran virus berbahaya tersebut masuk ke dalam negeri.
Terbatasnya akses masuk turis Tiongkok membuat sektor pariwisata Indonesia ikut terdampak. Apalagi, jika larangan dari pemerintah berlangsung lama.
"Kalau kita lihat ada larangan dari government untuk ke sini. Pasti berdampak (ke sektor pariwisata)," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di kantor pusat BPS, Jakarta, belum lama ini.
Berdasarkan data BPS, jumlah kunjungan wisman dari Tiongkok sepanjang Januari-Desember 2019 2,07 juta orang. Angka itu termasuk tiga besar tertinggi di sepanjang 2019. Di posisi kedua ada turis asal Singapura dengan jumlah kunjungan 1,9 juta orang.
"Sementara paling banyak turis asal Malaysia sebanyak 2,98 juta orang," ucap Suhariyanto.
Baca artikel menarik lainnya di IDN App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
Berita Terkini Lainnya
