Duh! IHSG Terseret ke Zona Merah Jelang Akhir Pekan

IHSG berpotensi menguat Jumat ini

Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terseret ke zona merah jelang akhir pekan, Jumat (4/12/2020). IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah 2,12 poin atau 0,04 persen ke posisi 5.820,82.

Pelemahan IHSG juga terjadi seiring diumumkannya lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia yang menembus rekor 8.369 kasus baru. Sementara itu indeks LQ45 turun 0,89 poin atau 0,1 persen ke posisi 920,29

1. IHSG berpeluang menguat

Duh! IHSG Terseret ke Zona Merah Jelang Akhir PekanANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Head of Research PT MNC Sekuritas, Edwin Sebayang, menilai pada perdagangan di akhir pekan ini, IHSG masih berpeluang melanjutkan kenaikan.

Hal ini ditopang oleh kondusifnya pembahasan paket stimulus, pendistribusian vaksin COVID-19 dan naiknya saham Boeing menjadi katalis bagi indeks Dow Jones kembali menguat sebesar 0,29 persen.

"Semalam di mana sentimen positif tersebut berpotensi menjadi pendorong naik IHSG Jumat ini. Bukan hanya itu, sentimen positif juga datang dari penguatan lanjutan harga komoditas," ucap dia dalam keterangannya, Jumat (4/12/2020).

Baca Juga: Dipimpin Sektor Pertambangan, IHSG Dibuka Perkasa di Zona Hijau 

2. Bursa saham AS ditutup bercampur

Duh! IHSG Terseret ke Zona Merah Jelang Akhir PekanIlustrasi Penurunan/Bearish (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, bursa saham AS ditutup bercampur meskipun data klaim pengangguran dilaporkan menurun pada level 712,000 di bawah ekspektasi analis di level 775,000. Namun investor merasa jumlah pengangguran yang tidak lagi menurun di level 6.8 persen pada bulan November 2020 disebabkan oleh meningkatnya jumlah kasus COVID-19 yang terus meningkat di AS.

3. IHSG ditutup menguat pada Kamis (3/12/2020)

Duh! IHSG Terseret ke Zona Merah Jelang Akhir PekanANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

IHSG ditutup menguat 8,8 poin atau 0,15 persen ke level 5.822 pada perdagangan Kamis (3/12/2020). Sebanyak 232 saham menguat, 227 saham melemah, dan 168 saham tidak mengalami perubahan.

Secara total volume perdagangan tercatat 33,52 miliar lembar saham dengan frekuensi tercatat sebanyak 1,279,624 kali, sementara secara keseluruhan nilai transaksi saham tercatat Rp19,665 triliun.

Baca Juga: Saham-saham BUMN Mulai Pulih setelah Ada Intervensi Pemerintah

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya