Eks Menteri Jokowi Sebut Indonesia Sudah Resesi Sejak Kuartal II 2020

Sepanjang tahun ekonomi Indonesia diperkirakan kontraksi

Jakarta, IDN Times - Ekonom senior, Rizal Ramli, menyebut ekonomi Indonesia telah mengalami resesi sejak kuartal II 2020 (Maret-Juni). Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus mengalami kontraksi atau minus sejak Januari 2020 sampai dengan Juni 2020.

"Jika kita menggunakan definisi dan standard resesi yang digunakan seluruh dunia, yaitu membandingkan dua kuartal berturut-turut pada kuartal kedua itu sudah resesi. Yaitu membandingkan kuartal I 2020 dengan kuartal IV 2019 itu negataif minus 2 koma berapa (persen) gitu. Kuartal II dibanding kuartal I (2020) itu minus 4 sekian (persen)," kata Rizal dalam wawancara khusus bersama IDN Times, Senin (28/9/2020).

1. Rizal Ramli sebut pemerintah gunakan definisi yang tidak lazim

Eks Menteri Jokowi Sebut Indonesia Sudah Resesi Sejak Kuartal II 2020IDN Times/Hana Adi Perdana

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (saat itu namanya Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman) periode 2015-2016 itu menyebut pemerintah menggunakan definisi yang tidak lazim. Dia menyebut pemerintah membandingkan pertumbuhan ekonomi tahun ini dengan tahun sebelumnya di periode yang sama atau year on year.

"(Menteri Keuangan) Sri Mulyani menggunakan definisi yang tidak lazim di seluruh dunia, yaitu membandingkan kuartal II dengan kuartal II tahun sebelumnya, kuartal III tahun ini dengan kuartal III tahun sebelumnya. Itu sama sekali tidak lazim. Makanya kesimpulan Indonesia resesi dari pemerintah itu terlambat. Ini nunjukin juga telmi, telat mikir gitu lho. Karena kenyataannya Indonesia sudah resesi sejak kuartal I tahun 2020," jelas dia.

Baca Juga: Duh! Kemenkeu Sebut Indonesia Sudah Resesi Sejak Kuartal I 2020

2. Rakyat sudah merasakan dampaknya sejak kuartal II

Eks Menteri Jokowi Sebut Indonesia Sudah Resesi Sejak Kuartal II 2020Ilustrasi PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Dampak resesi yang dirasakan Indonesia, lanjut Rizal, juga sudah dirasakan masyarakat sejak kuartal II 2020. Salah satu yang paling terasa adalah melemahnya daya beli masyarakat akibat banyak dari mereka yang kehilangan pekerjaan serta menurunnya pendapatan.

"Rakyat juga sudah merasakan dampak dari resesi dalam bentuk daya beli yang semakin merosot, pengangguran yang semakin tinggi dan uang yang semakin sulit," ucap dia.

3. Resesi adalah kontraksi ekonomi selama dua kuartal berturut-turut

Eks Menteri Jokowi Sebut Indonesia Sudah Resesi Sejak Kuartal II 2020Ilustrasi resesi ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Definisi resesi sebenarnya bervariasi. Namun umumnya resesi adalah terjadinya kontraksi ekonomi selama dua kuartal berturut-turut (enam bulan)

Dilansir dari Forbes, resesi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Resesi dianggap sebagai bagian tak terhindarkan dari siklus bisnis atau irama teratur ekspansi dan kontraksi yang terjadi dalam ekonomi suatu negara.

Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah menjelaskan, resesi adalah kondisi perekonomian sebuah negara yang mengalami kontraksi berturut-turut. Artinya, pertumbuhan ekonomi negara tersebut negatif selama dua kuartal (enam bulan).

Sebagai contoh, pertumbuhan ekonomi negara A pada kuartal I (Januari-Maret) tumbuh - 2 persen. Kemudian di kuartal II (April-Juni), pertumbuhan ekonomi negara A kembali negatif, yakni minus 2,5 persen. Bila kondisi tersebut terjadi, maka negara A sudah dipastikan mengalami resesi ekonomi.

"Jadi definisinya seperti itu. menjelaskan kondisi dimana perekonomian, berarti pertumbuhannya negatif. Kalau cuman satu triwulan terus balik lagi ya gak resesi," kata Piter kepada IDN Times beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan agar Bisa Bertahan dalam Resesi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya