Erick Thohir Mau Pelabuhan Benoa Jadi Kawasan Terpadu Kelas Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Benoa, IDN Times - Erick Thohir melakukan kunjungan ke Pelabuhan Benoa yang dikelola oleh PT. Pelindo III. Dalam kunjungannya ini, Erick didampingi oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster.
Setelah mengelilingi terminal internasional tersebut, Erick menginginkan Pelabuhan Benoa bisa menjadi kawasan terpadu kelas dunia. Untuk itu, dirinya mendorong sinergi dan harmonisasi antara pengusaha daerah dan UMKM setempat.
“Pelabuhan Benoa harus bisa menjadi one stop area yang dilengkapi dengan Pusat Kesenian, Wisata Kuliner dan Pusat perdagangan UMKM. Sehingga turis yang datang, bila waktu singgahnya hanya sebentar, mereka tetap bisa belanja dan juga menikmati kuliner bali. Untuk itu, diperlukan kerjasama dengan Pengusaha Daerah dan UMKM di Bali,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (28/11).
1. Erick minta Pelindo ciptakan nilai tambah untuk masyarakat di sekitar
Erick mencontohkan, di tempat datang kapal pesiar, bisa dijadikan tempat pertunjukan budaya lokal dan wisata fotografi. Baginya, keindahan alam Bali sangat sulit ditolak oleh wisatawan.
"Agar semua yang dibuat ini tidak sia-sia dan tepat sasaran," tuturnya.
Baca Juga: Lahan Reklamasi Benoa Akan Dijadikan Paru-paru Kota, Ini Detailnya
2. Erick minta Pelindo buat survey untuk keperluan pengembangan Pelabuhan Benoa
Mantan Bos Inter Milan itu juga meminta Pelindo untuk melakukan survey, sehingga diketahui wisatawan yang datang setiap tahunnya, dukungan yang dibutuhkan, jumlah wisatawan yang menunggu di Benoa atau wisatawan yang berkunjung ke pusat-pusat wisata lainnya. Menurut Erick, data yang lengkap menjadi landasan penting dalam membangun sesuatu.
“Saya minta agar Zona Hutan Kota yang sedang dibuat dapat dipercepat. Jadi wisatawan juga bisa menikmati ekowisata. Saya minta kita Rapat koordinasi Pelindo Benoa di akhir 27 Januari 2020 sekaligus dengan Kadin Daerah , BUMD , Pertamina, PLN, ITDC, Dirjen Imigrasi, Kementerian Perhubungan , Dirjen Bea Cukai dan stakeholder lain," paparnya.
3. Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia alami penurunan September 2019
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisman pada September 2019 adalah sebesar 1,40 juta kunjungan, turun 10,10 persen (mom) dari Agustus 2019 yang mencapai 1,56 juta kunjungan.
Secara kumulatif dari periode Januari 2019 - September 2019, kunjungan wisman naik 2,63 persen menjadi 12,27 juta kunjungan. Sementara dari periode yang sama pada tahun lalu hanya mencatat 11,96 juta kunjungan.
Baca Juga: Luhut Sebut Reklamasi Teluk Benoa Tidak Dibatalkan, Koster: Diam Saja