Fokus Penanganan COVID-19, Sri Mulyani Tunda Proyek Non-Prioritas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah saat ini tengah berupaya keras melakukan penanganan terhadap wabah virus corona. Berbagai stimulus dikeluarkan guna menjaga stabilitas sosial dan ekonomi di dalam negeri akibat dampak virus tersebut.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan pemerintah fokus pada tiga hal saat ini, yakni di bidang kesehatan, perlindungan masyarakat dan kepada dunia usaha.
"Dampak dari kebijakan ini tentunya pasti akan punya dampak ke kegiatan proyek yang disiapkan pemerintah saat ini," kata Askolani dalam video conference, Rabu (8/4).
1. Menteri Keuangan Sri Mulyani minta proyek tidak prioritas ditunda sementara
Askolani menyampaikan, untuk nasib proyek infrastruktur yang dijalankan pemerintah saat ini, direncanakan akan ditunda sementara waktu. Namun, ketentuan itu berlaku untuk proyek bukan prioritas. Hal itu juga sesuai dengan arahan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Untuk proyek yang tidak prioritas dan bisa ditunda maka pelaksanaan bisa dilakukan bukan hanya satu tahun," tutur Askolani.
Baca Juga: Dampak Virus Corona, Erick Thohir Pilah Proyek yang Bisa Dilanjut
2. Pastikan tidak ada proyek yang dihentikan
Editor’s picks
Askolani menegaskan bahwa tidak ada proyek yang akan dihentikan. Hanya saja, proyek-proyek tersebut akan tertunda sementara waktu.
"Kita tidak merekomendasi proyek penting untuk di stop, tapi kegiatannya agak slowdown. Tapi kalau mendesak, kita merekomendasi untuk betul-betul ditunda dulu," tegasnya.
3. Anggaran infrastruktur periode kedua Presiden Jokowi masih cukup besar
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020, anggaran infrastuktur dipatok Rp 419,2 triliun. Angka itu naik 4,9 persen dari outlook realisasi anggaran infrastruktur 2019 sebesar Rp 399,7 triliun.
Proyek infrastruktur yang digencarkan pemerintah adalah pembangunan jalan yang pada 2020 ditargetkan pembangunannya mencapai 837 Km.
Adapun infrastruktur lain yang akan dibangun yakni penambahan 238,8 Km jalur kereta api, tiga bandara baru, dan 49 bendungan. Untuk sektor properti, pemerintah menargetkan pembangunan 5.224 unit rusun dan 2 ribu rumah untuk masyarakat berpendapatan rendah.
Baca Juga: Nasib Proyek Ibu Kota Baru di Masa Corona, Basuki: Tergantung Presiden