Gara-gara Virus Corona, Kunjungan Turis Tiongkok ke RI Ikut Terdampak

Sepanjang tahun 2019, kunjungan wisman Tiongkok capai 2 juta

Jakarta, IDN Times - Pemerintah telah melakukan pelarangan penerbangan dari dan menuju ke Tiongkok. Keputusan itu diambil guna mencegah penyebaran virus berbahaya tersebut masuk ke dalam negeri.

Terbatasnya akses masuk turis Tiongkok membuat sektor pariwisata Indonesia ikut terdampak. Apalagi, jika larangan dari pemerintah berlangsung lama.

"Kalau kita lihat ada larangan dari government untuk ke sini. Pasti berdampak (ke sektor pariwisata)," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di kantor pusat BPS, Jakarta, Senin (3/1).

1. Turis asal Tiongkok ke Indonesia capai 2 juta kunjungan

Gara-gara Virus Corona, Kunjungan Turis Tiongkok ke RI Ikut TerdampakIDN Times/Ayu Afria

Berdasarkan data BPS, jumlah kunjungan wisman dari Tiongkok sepanjang Januari-Desember 2019 2,07 juta orang. Angka itu termasuk tiga besar tertinggi di sepanjang 2019. Di posisi kedua ada turis asal Singapura dengan jumlah kunjungan 1,9 juta orang.

"Sementara paling banyak turis asal Malaysia sebanyak 2,98 juta orang," ucap Suhariyanto.

Menurut Suhariyanto, larangan terhadap akses oleh warga Tiongkok jelas akan berdampak. Dengan jumlah 2 juta orang, maka kontribusinya akan cukup terasa. "Jumlah wisman 2 juta pasti akan berdampak," ujarnya.

Baca Juga: Menkes: Lebih Berat Hadapi Hoaks Virus Corona Daripada Evakuasi WNI

2. Ekspor dan impor Indonesia-Tiongkok terganggu

Gara-gara Virus Corona, Kunjungan Turis Tiongkok ke RI Ikut TerdampakKomoditi eksportir kelapa (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Tidak hanya sektor pariwisata, sektor perdagangan Indonesia juga akan terdampak. Apalagi Tiongkok merupakan salah satu mitra dagang Indonesia.

"Kita tahu bahwa ekspor dan impor utama ke Tiongkok akan berpengaruh. Nanti kita akan lihat," ucap dia.

Adapun nilai ekspor pada Desember 2019 tercatat sebesar US$14,47 miliar atau meningkat 3,77 persen dibanding ekspor November 2019. Secara year on year atau dibanding Desember 2018 juga naik 1,28 persen.

Kenaikan ekspor dipicu oleh meningkatnya ekspor non migas dari sebelumnya US$12,9 miliar menjadi US$13,3 miliar atau naik 3,10 persen. Sementara itu ekspor migas juga naik dari sebelumnya US$1,03 miliar menjadi US$1,16 miliar atau tumbuh 12,09 persen.

Sementara itu, impor Indonesia mencatatkan hasil positif. Meski masih tinggi, namun terjadi penurunan sebesar 5,47 persen. Nilai impor Desember 2019 tercatat sebesar US$14,50 miliar.

Impor migas Desember 2019 tercatat sebesar US$2,13 miliar atau turun 0,06 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara itu nilai impor non migas Desember 2019 tercatat sebesar US$12,37 miliar atau turun 6,35 persen.

 

3. Korban virus Corona bertambah

Gara-gara Virus Corona, Kunjungan Turis Tiongkok ke RI Ikut TerdampakTim evakuasi saat persiapan menyambut 238 WNI dari Tiongkok, di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2). (Twitter/@infoppkk)

Kasus wabah virus corona yang melanda di sejumlah negara termasuk Tiongkok terus menjadi perhatian dunia. Hingga Senin(3/2), jumlah korban yang terpapar virus corona dan meninggal dunia mencapai 361 orang.

Berdasarkan Center for Systems Science and Engineering (CSSE) John Hopkins University, Amerika Serikat yang dikutip IDN Times, korban positif terpapar virus corona mencapai 17.335 orang.

Angka korban meninggal ini bertambah 57 orang dibandingkan, Minggu (2/2) yang masih tercatat 305 orang. Sebanyak 361 orang yang meninggal ini merupakan warga Tiongkok. Satu orang lainnya warga Filipina.

 

Baca Juga: Virus Corona: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati dan Mencegahnya

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya