Garuda Indonesia Prediksi Kinerja Usaha Tumbuh Positif di Kuartal IV

Penumpang Garuda Indonesia tumbuh 10,59 persen

Jakarta, IDN Times - Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia memproyeksikan kinerja usaha tumbuh positif pada kuartal IV-2022. Hal ini sejalan dengan upaya intensif perusahaan dalam mengimplementasikan langkah restrukturisasi kinerja secara menyeluruh pada berbagai lini bisnisnya.

Optimisme tersebut turut ditunjang oleh peluang peningkatan demand masyarakat pada periode peak season akhir tahun serta realisasi aksi korporasi di antaranya melalui optimalisasi alat produksi yang ditunjang oleh percepatan program restorasi armada.

Baca Juga: Sah! Pemerintah Suntik PMN Rp7,5 Triliun ke Garuda Indonesia

1. Garuda Indonesia akselerasi langkah strategis dalam memaksimalkan restrukturisasi

Garuda Indonesia Prediksi Kinerja Usaha Tumbuh Positif di Kuartal IVPesawat Garuda Airbus A330-900neo (IDN Times/Kevin Handoko)

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, sejalan dengan telah dirampungkannya proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) melalui putusan homologasi Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Garuda Indonesia tengah mengakselerasikan berbagai upaya strategis dalam memaksimalkan langkah restrukturisasi yang mulai dijalankan.

"Di antaranya melalui kesiapan implementasi rights issue sebagai bagian dari tindak lanjut persetujuan proposal perdamaian PKPU dan rencana penambahan struktur permodalan melalui Pernyertaan Modal Negara (PMN) dari Pemerintah,” kata Irfan dikutip dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/10/2022).

Baca Juga: Garuda Indonesia Diramal Mulai Cetak Laba Tahun Ini

2. Garuda catatkan laba bersih di Semester I-2022

Garuda Indonesia Prediksi Kinerja Usaha Tumbuh Positif di Kuartal IVIlustrasi laporan keuangan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Outlook kinerja usaha Garuda Indonesia Group yang diproyeksikan tumbuh positif tersebut, turut terefleksikan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Semester 1-2022 yang berhasil mencatatkan laba bersih sebesar 3,76 miliar dolar AS.

Selain adanya peningkatan pendapatan usaha sebesar 26,10 persen serta diiringi penurunan beban usaha sekitar 11,71 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, perolehan kinerja laba rugi komprehensif konsolidasian tersebut turut dikontribusi dari hasil restrukturisasi keuangan melalui PKPU yang dicatatkan pada laba buku Perusahaan.

Sesuai dengan perjanjian perdamaian yang telah disetujui lebih dari 95 persen kreditur, perolehan pendapatan restrukturisasi dikarenakan adanya skema penyelesaian utang kreditur melalui mekanisme haircut dan perpanjangan fasilitas utang.

"Dapat kami sampaikan bahwa pencatatan pendapatan atas restrukturisasi utang tentunya dilakukan dengan mengacu terhadap standar akuntansi keuangan yang berlaku dan telah diaudit oleh auditor independen PricewaterhouseCoopers (PWC) Indonesia dengan pendapat wajar tanpa pengecualian," ujar Irfan.

 

3. Penumpang Garuda Indonesia tumbuh 10,59 persen

Garuda Indonesia Prediksi Kinerja Usaha Tumbuh Positif di Kuartal IVIlustrasi penumpang pesawat terbang di bandara. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Kinerja operasional Garuda Indonesia secara grup mencatatkan pertumbuhan penumpang sebesar 10,59 persen atau 6.516.555 penumpang dari periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu 5.892.274 penumpang.

Sementara itu, capaian kinerja positif mulai terlihat dari performa angkutan penumpang Garuda Indonesia (mainbrand) yang pada Semester 1 – 2022 mencapai 2.177.034 penumpang dibandingkan pada Semester 1 – 2021 yaitu 1.910.475 penumpang. Pertumbuhan signifikan tercatat dari rute internasional yang meningkat 285 persen dengan total 218.734 penumpang.

"Dengan landasan kinerja operasional yang semakin solid khususnya dari langkah penyehatan kinerja keuangan perusahaan, kami optimis kinerja usaha secara konsisten dapat terus menunjukan pertumbuhan positif pada kuartal IV—2022 mendatang, khususnya dengan melihat demand penumpang yang terus kami optimalkan melalui akselerasi program restorasi armada untuk memaksimalkan tingkat keterisian jelang periode peak season libur akhir tahun ini," jelas Irfan.

Baca Juga: KPK Temukan Bukti Dugaan Korupsi Pengadaan Pesawat Garuda Indonesia

4. Permintaan penumpang di kuartal IV-2022 menunjukkan proyeksi menjanjikan

Garuda Indonesia Prediksi Kinerja Usaha Tumbuh Positif di Kuartal IVPenumpang pesawat Garuda Indonesia. (IDN Times/Holy Kartika)

Irfan memaparkan tingkat permintaan penumpang pada kuartal IV-2022, hingga saat ini menunjukan proyeksi pertumbuhan menjanjikan di mana dari total ketersediaan kursi pada keseluruhan periode akhir tahun yaitu sedikitnya 2,7 juta kursi untuk periode Oktober sampai dengan Desember, tingkat permintaan penumpang jelang kuartal IV-2022 berkisar di angka 84 persen.

Angka tersebut tentunya akan bergerak dinamis sejalan dengan program restorasi armada yang sedang berlangsung serta demand pasar di periode peak season natal dan tahun baru mendatang.

Garuda Indonesia Group memproyeksikan dapat mengoperasikan sedikitnya 119 armada yang terdiri dari 61 armada yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia dan 58 armada dari Citilink.

“Berbekal langkah akseleratif implementasi resktruturisasi kinerja serta outlook market industri penerbangan yang menunjukkan peluang menjanjikan khususnya pada pangsa pasar domestik," paparnya.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya