Gegara COVID-19, Sri Mulyani Prediksi Ekonomi RI Kuartal I Melambat

Pertumbuhannya diproyeksikan di bawah 5 persen

Jakarta, IDN Times - Wabah virus corona membuat perekonomian global bergejolak. Tak hanya kegiatan ekonomi dunia yang terhambat, virus itu saat ini juga sudah 'menginfeksi' perekonomian Indonesia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2019 bakal tumbuh melambat. Pertumbuhannya diproyeksikan berada di bawah 5 persen.

"Kuartal I sebetulnya sampai minggu kedua atau 10 hari pertama Maret, ekonomi kita itu masih (tumbuh) di 4,9 persen," ujarnya dalam video conference melalui channel resmi Kementerian Keuangan, Rabu (18/3).

1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I masih mungkin lebih rendah

Gegara COVID-19, Sri Mulyani Prediksi Ekonomi RI Kuartal I Melambat(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi) IDN Times/Arief Rahmat

Sri Mulyani tak memungkiri jika di kuartal I pertumbuhannya bisa mencapai 4,5 persen. Sebab, masih ada waktu 20 hari untuk mengakhiri kuartal I-2020. Jika dalam waktu tersebut tidak ada perbaikan yang cukup berarti, maka bukan tidak mungkin pertumbuhannya lebih rendah.

"Jadi kuartal I masih ada 20 hari terakhir. Kalau ada mengalami penurunan, kalau ada penurunan antara 4,5 persen sampai 4,9 persen," tuturnya.

Meski begitu, ia menilai capaian tersebut masih lebih baik dibanding negara lain yang diprediksi bakal terkoreksi cukup dalam pertumbuhannya. "Di Tiongkok dan negara lain sudah turun negatif (pertumbuhan ekonominya)," tambahnya.

Baca Juga: 5 Saran Buat Pemerintah Hadapi Dampak Ekonomi dari Social Distancing

2. Kuartal II, Sri Mulyani sebut pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal mengalami tekanan signifikan akibat dampak COVID-19

Gegara COVID-19, Sri Mulyani Prediksi Ekonomi RI Kuartal I MelambatMenteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani (IDN Times/Shemi)

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyampaikan bahwa pemerintah akan berhati-hati saat memasuki kuartal II-2020. Sebab, ia memperkirakan tekanannya akan lebih signifikan lagi dibanding kuartal sebelumnya.

Momen musiman seperti Hari Raya Idul Fitri dan Lebaran dinilai tidak akan cukup menopang pertumbuhan. Pasalnya, wabah virus corona membuat daya beli masyarakat menjadi lesu.

"Kita tadinya berharap seasonality karena ada lebaran. kalau ada THR, tapi mereka tetap di rumah kan mereka nggak spend (uangnya). Ini kan menahan pertumbuhan ekonomi kita. Ini yang masih belum kita pelajari. Oleh karena itu kita akan proyeksi hati-hati ke seluruh tahun," tegasnya.

3. Meski mengalami tekanan, Sri Mulyani optimis ekonomi kuartal II bisa lebih baik

Gegara COVID-19, Sri Mulyani Prediksi Ekonomi RI Kuartal I MelambatANTARA FOTO/Galih Pradipta

Kendati pertumbuhan ekonomi diprediksi bakal mengalami tekanan signfikan di kuartal II, Sri Mulyani masih optimistis capaiannya bisa lebih baik. Dengan catatan, masyarakat mau membantu pemerintah bersama-sama dalam menahan penyebaran virus corona.

"Kalau masalah virus corona bisa kita tangani dengan baik, penyebaran kita tahan, semua masyarakat disiplin untuk tidak mengikuti permintaan berintaeraksi dulu, maka kita masih punya kemungkinan harapan yang reasonable di kuartal II," ujarnya.

Baca Juga: Virus Corona Bikin Ekonomi Anjlok, Jokowi Harus Hentikan Proyek Besar

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya