Gegara Virus Corona, BI Poyeksikan Ekonomi RI Cuma Tumbuh 4,2 Persen

Lagi-lagi proyeksinya anjlok di bawah 5 persen

Jakarta, IDN Times - Wabah virus corona membuat perekonomian global bergejolak. Tak hanya kegiatan ekonomi dunia yang terhambat, virus itu saat ini juga sudah "menginfeksi" perekonomian Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan jika pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020 hanya mencapai 4,2 persen - 4,6 persen di 2020. Angka ini terkoreksi cukup dalam dibanding proyeksi sebelumnya yang bisa tumbuh 5 - 5,4 persen.

"Bank Indonesia mengapresiasi langkah stimulus fiskal pemerintah dalam meminimalkan dampak COVID-19, yang bersamaan dengan rencana penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah serentak diprakirakan dapat menopang prospek pertumbuhan ekonomi. BI merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 dari 5,0-5,4 persen menjadi 4,2-4,6 persen," ujarnya dalam video conference, Kamis (19/3).

1. Pasca-berakhirnya COVID -19, pertumbuhan ekonomi 2021 diprakirakan kembali meningkat

Gegara Virus Corona, BI Poyeksikan Ekonomi RI Cuma Tumbuh 4,2 Persen(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi) IDN Times/Arief Rahmat

Pasca-berakhirnya COVID -19, kata Perry, pertumbuhan ekonomi 2021 diperkirakan kembali meningkat menjadi 5,2-5,6 persen, antara lain dipengaruhi upaya pemerintah memperbaiki iklim investasi melalui RUU Cipta Kerja dan Perpajakan.

Ia menegaskan jika BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan OJK untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap Indonesia dari waktu ke waktu.

"Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makro-ekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tegasnya.

Baca Juga: Tak Hanya IHSG dan Rupiah, Emas Antam Juga Turut Anjlok Hari Ini

2. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I bakal tumbuh melambat

Gegara Virus Corona, BI Poyeksikan Ekonomi RI Cuma Tumbuh 4,2 PersenANTARA FOTO/Galih Pradipta

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2019 bakal tumbuh melambat. Pertumbuhannya diproyeksikan berada di bawah 5 persen.

"Kuartal I sebetulnya sampai minggu kedua atau 10 hari pertama Maret, ekonomi kita itu masih (tumbuh) di 4,9 persen," ujarnya dalam video conference melalui channel resmi Kementerian Keuangan, Rabu (18/3).

Sri Mulyani tak memungkiri jika di kuartal I pertumbuhannya bisa mencapai 4,5 persen. Sebab, masih ada waktu 20 hari untuk mengakhiri kuartal I-2020. Jika dalam waktu tersebut tidak ada perbaikan yang cukup berarti, maka bukan tidak mungkin pertumbuhannya lebih rendah.

"Jadi kuartal I masih ada 20 hari terakhir. Kalau ada mengalami penurunan, kalau ada penurunan antara 4,5 persen sampai 4,9 persen," tuturnya.

3. Kuartal II, Sri Mulyani sebut pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal mengalami tekanan signifikan akibat dampak COVID-19

Gegara Virus Corona, BI Poyeksikan Ekonomi RI Cuma Tumbuh 4,2 PersenMenteri Keuangan Sri Mulyani (IDN Times/Shemi)

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyampaikan bahwa pemerintah akan berhati-hati saat memasuki kuartal II-2020. Sebab, ia memperkirakan tekanannya akan lebih signifikan lagi dibanding kuartal sebelumnya.

Momen musiman seperti Hari Raya Idul Fitri dan Lebaran dinilai tidak akan cukup menopang pertumbuhan. Sebab, wabah virus corona membuat daya beli masyarakat menjadi lesu.

"Kita tadinya berharap seasonality karena ada lebaran. kalau ada THR, tapi mereka tetap di rumah kan mereka gak spend (uangnya). Ini kan menahan pertumbuhan ekonomi kita. Ini yang masih belum kita pelajari. Oleh karena itu kita akan proyeksi hati-hati ke seluruh tahun," ujarnya.

Baca Juga: Dihantam Virus Corona, BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 4,5 Persen

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya