IBC Gandeng Perusahaan Malaysia Kembangkan Baterai Kendaraan Listrik

Pasar global untuk kendaraan listrik terus tumbuh

Jakarta, IDN Times - PT Industri Baterai Indonesia (IBC) konsorsium perusahaan pelat merah Mind ID, Antam, PLN, dan Pertamina, menggadeng perusahaan asal Malaysia, Citaglobal Berhad untuk bersama-sama mengembangkan teknologi baterai kendaraan listrik.

Hal ini diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bersama dengan Citaglobal Berhad (sebelumnya dikenal sebagai WZ Satu Bhd) dan disaksikan oleh Perdana Menteri Malaysia, YAB Dato' Seri Anwar Ibrahim. Adapun lingkup MoU yang dikerjasamakan ialah pengembangan pabrik pembuatan sel baterai dan Battery Energy Storage System (BESS).

“Saya bangga, karena IBC bisa menjalin kerja sama dengan Perusahaan Luar Negeri yang sudah memiliki reputasi baik, artinya produk baterai buatan dalam Negeri ini akan Go Internasional, sekaligus mampu menjawab apa yang ditugaskan Presiden RI, yaitu untuk mengembangkan produk Hilirisasi,” kata Komisaris Utama IBC Dany Amrul Ichdan dalam keterangannya, dikutip Sabtu (14/1/2023).

Baca Juga: Dapat Investasi Rp215 T, IBC Garap EV Battery Bareng China dan Korsel

1. Tiga poin yang disepakati antara IBC dan Citaglobal Berhad

IBC Gandeng Perusahaan Malaysia Kembangkan Baterai Kendaraan ListrikIDN Times/Hana Adi Perdana

Terdapat tiga poin utama kolaborasi yang tertuang di dalam MoU tersebut, pertama, pengembangan, desain, dan pembangunan fasilitas manufaktur turnkey terintegrasi untuk sel baterai, modul, dan kemasan.

Kedua, pengembangan solusi terintegrasi BESS dan ketiga, transfer teknologi serta pengetahuan terkait untuk pengembangan pabrik baterai dan BESS.

"MIND ID sendiri sangat mendukung pelaksanaan MoU ini, karena sangat baik bagi kedua pihak, yang memiliki rencana strategis dan fokus untuk mempercepat tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai, serta sebagai bentuk percepatan transisi ke energi terbarukan yang rendah emisi," ucap Dany.

Baca Juga: PLN dan IBC Kembangkan Battery Energy Storage System

2. Pasar global untuk kendaraan listrik terus tumbuh

IBC Gandeng Perusahaan Malaysia Kembangkan Baterai Kendaraan ListrikMobil Listrik. (IDN Times/Dwi Agustiar)

Saat ini, pasar global untuk kendaraan listrik terus tumbuh hingga 21,7 persen pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan. Disamping itu, baterai merupakan salah satu komponen biaya utama untuk kendaraan listrik, yang memiliki porsi mencapai sekitar 35 persen dari total biaya pada saat ini.

Oleh karena itu, baterai menjadi komponen kunci dalam industri kendaraan listrik, terutama pada bagian kapasitas penyimpanan. Meningkatkan kapasitas penyimpanan baterai menjadi hal yang sangat penting untuk pengembangan energi terbarukan.

"Komisi Energi Malaysia telah berkomitmen untuk mengadopsi teknologi penyimpanan baterai hingga 500 MW. Dengan lokasi strategis Malaysia untuk potensi tenaga surya yang tinggi, Pemerintah sangat proaktif dalam memilih area yang cocok untuk adopsi tenaga surya, terutama untuk Sistem Penyimpanan Energi Baterai," kata Ketua Eksekutif & Presiden Citaglobal dan pemegang saham utama Tan Sri Dato' Sri (Dr.) Mohamad Norza Zakaria.

Baca Juga: Erick Thohir Kaji Fasilitas Parkir Murah buat Kendaraan Listrik

3. IBC dukung pertumbuhan kendaraan listrik nasional

IBC Gandeng Perusahaan Malaysia Kembangkan Baterai Kendaraan ListrikHyundai Ioniq 5, mobil listrik Hyundai pertama yang dibuat lokal (IDN Times/Fadhliansyah)

Sementara itu, Presiden Direktur IBC, Toto Nugroho. mengatakan pihaknya menyambut Malaysia dan Citaglobal sebagai mitra IBC dalam meningkatkan daya saing perusahaan untuk menjadi pemain kunci dalam ekosistem baterai dan kendaraan listrik.

"Di IBC, misi kami adalah mendukung pertumbuhan kendaraan listrik nasional sehingga kami dapat menjadi basis produksi di ASEAN," katanya.

Sebagai informasi, Pada Oktober 2022 lalu, Citaglobal telah menandatangani perjanjian kolaborasi dengan Genetec Technology Bhd untuk kolaborasi multi-sudut berbasis luas dan eksklusif serta pengaturan kerja sama strategis sehubungan dengan pengembangan BESS untuk menyimpan dan mengelola kelebihan daya selama pembangkitan energi terbarukan.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya