Impor Anjlok, Tanda Ekonomi Belum Bergairah?

Penurunan impor terjadi di bahan baku dan barang modal

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor pada Juli 2020 tercatat US$10,47 miliar. Jika dibandingkan dengan posisi Juni 2020 atau month to month impor turun 2,7 persen, sementara secara year on year turun 32,5 persen.

Dengan kondisi penurunan impor tersebut, memberi indikasi bahwa ekonomi masih belum bergairah. Apalagi, penurunan impor terjadi pada bahan baku dan barang modal.

"Kalau kita lihat di sana memang impor kita kalau lihat year on year, impor itu turun lumayan dalam 32,55 persen, dan kalau kita lihat struktur impor yang kita harus kasih perhatian, terutama untuk impor bahan baku dan barang modal," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Selasa (18/8/2020).

Baca Juga: Top! Surplus Berturut-turut, Neraca Dagang RI Juli 2020 US$3,26 Miliar

1. Perbaikan impor masih butuh waktu

Impor Anjlok, Tanda Ekonomi Belum Bergairah?Ilustrasi impor (IDN Times/Arief Rahmat)

Secara rinci, impor bahan baku/penolong tercatat sebesar US$7,39 miliar atau turun 2,5 persen dibandingkan Juni 2020, dan turun 34,46 persen (year on year/yoy). Sementara impor barang modal tercatat sebesar US$1,97 miliar atau naik 10,82 persen dibandingkan Juni 2020, tapi turun 29,25 persen (yoy).

Menurut Suhariyanto, pemulihan impor masih membutuhkan waktu di tengah kondisi pandemik COVID-19.

"Tapi yang digambarkan saya lebih melihatnya ada progres," ucap dia.

2. Impor menurun karena berkurangnya impor nonmigas dan impor migas

Impor Anjlok, Tanda Ekonomi Belum Bergairah?Dok. Bea Cukai Jateng dan DIY

Impor migas pada Juli 2020 senilai US$0,96 miliar atau naik 41,53 persen dibandingkan Juni 2020, namun dibandingkan Juli 2019 turun 45,19 persen.

Impor nonmigas Juni 2020 mencapai US$10,09 miliar atau naik 29,64 persen dibandingkan Mei 2020. Dibandingkan Juni 2019 juga naik 3,12 persen.

3. Ekspor Indonesia meningkat 14,3 persen

Impor Anjlok, Tanda Ekonomi Belum Bergairah?Ilustrasi Ekspor (IDN Times/Arief Rahmat)

Impor Indonesia yang anjlok cukup dalam terbantu oleh realisasi ekspor yang mencatatkan surplus.

Dari sisi ekspor tercatat sebesar US$13,73 miliar atau naik 14,3 persen (month to month) dibandingkan Juni 2020 tapi turun 9,9 persen secara year on year. Nilai ekspor turun karena ada penurunan ekspor migas 49,69 persen, dan penurunan ekspor nonmigas 5,87 persen.

Ekspor nonmigas Juli 2020 mencapai US$13,03 miliar, naik 13,86 persen dibanding Juni 2020. Sementara jika dibanding ekspor nonmigas Juli 2019, turun 5,87 persen.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Juli 2020 mencapai US$90,12 miliar atau turun 6,21 persen dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$85,44 miliar atau turun 3,96 persen.

Baca Juga: Ekspor Pertanian Naik di Saat Pandemik Ganggu Kinerja Ekspor Nasional

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya