Ini Fokus Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian Anyar

Semoga berhasil pak

Jakarta, IDN Times - Darmin Nasution resmi menyerahkan jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ke Airlangga Hartarto, kemarin (23/10). Bagi Airlangga, jabatan ini menjadi tantangan barunya di lima tahun ke depan. 

Ketua Umum Partai Golkar ini bukan orang baru di pemerintahan. Periode 2015-2019, dirinya merupakan Menteri Perindustrian. Dia mengisi posisi tersebut setelah menggantikan Saleh Husin pada 2017.

Dalam acara serah terima jabatan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (23/10), Airlangga mengungkapkan fokus yang akan dia jalani sebagai Menko Perekonomian RI yang anyar.

1. Tekan defisit transaksi berjalan

Ini Fokus Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian AnyarANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Airlangga mengatakan fokus pertamanya adalah menekan defisit transaksi berjalan. Hal itu sama dengan arahan Presiden Jokowi saat dirinya dipanggil Istana Kepresidenan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia September 2019 mengalami defisit US$160,5 juta. Pemicunya, defisit sektor migas sebesar US$761,8 juta walaupun sektor nonmigas surplus US$601,3 juta.

"Kemudian tentunya ada beberapa program-program terkait sektor riil termasuk gimana neraca perdagangan bisa diperbaiki. Kita ketahui bersama bahwa dua sektor, yakni dari sisi industri ekspor atau non-migas kan kita masih positif," kata Airlangga.

"Migasnya yang defisit. sehingga langkah-langkah apa yang perlu dilakukan agar defisit migas bisa dikurangi. Salah satu yang diharapkan Pak Presiden adalah menyelesaikan program substitusi impor," lanjutnya.

Baca Juga: Pesan Darmin ke Airlangga: Selamat Datang, Jangan Bandingkan Kantor Ya

2. Mendorong implementasi B30 hingga B100

Ini Fokus Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian Anyarebtke.esdm.go.id

Selain itu, Airlangga juga bakal fokus dalam implementasi Biofuel 30 (B30) hingga B100. Khusus untuk B30, rencananya awal 2020 sudah mulai diimplementasikan. Dengan mengoptimalkan B30, dia optimis impor migas bisa ditekan. Selain itu, impor bahan baku LPG juga harus ditekan.

"Salah satu untuk impor LPG adalah peningkatan kapasitas. Kalau bicara kapasitas ekspor itu peningkatan kapasitas dan kita berbicara investasi. Nah investasi yang didorong adalah kapan investasi B100 bisa didorong. Ini kita bicara dengan industri dan BPDP," ungkap dia.

3. Menjaga inflasi

Ini Fokus Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian AnyarANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Ketiga, terkait inflasi. Airlangga mengungkapkan jika Jokowi menginginkan inflasi bisa terjaga sesuai titik sasaran 3,5 plus minus satu persen. Kedepannya, pihaknya ingin mendorong penguatan data yang berkaitan khusus dengan inflasi.

"Di pasar modal disebutnya realtime. Gimana ada terobosan baru dan tentu industri-industri yang ciptakan lapangan kerja dan konsentrasi pak presiden gimana infrastruktur dapat menghubungkan jalur-jalur ekonomi juga. termasuk, untuk industri-industri," jelas Airlangga.

Baca Juga: Ini Kata Menteri Airlangga Soal Onimbus Law

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya