Ini Rincian Pembiayaan dan Alokasi Anggaran untuk Benahi Jakarta 

Tahap pembangunan akan dilakukan dalam tiga fase

Jakarta, IDN Times - Ibu kota negara (IKN) akan dipindah ke Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Itu artinya, Jakarta tidak lagi jadi ibu kota. 

Presiden Jokowi mengatakan Jakarta akan menjadi pusat bisnis dan keuangan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga telah mengajukan anggaran sebesar Rp571 triliun untuk meremajakan Jakarta.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) mengatakan anggaran itu bakal fokus dilakukan membenahi sejumlah sektor. 

"Jakarta butuh Rp571 triliun untuk melakukan pembenahan atau urban regeneration," ujarnya dalam Dialog Pemindahan Ibu Kota Negara di Kantor Pusat Bappenas, Jakarta, Senin (16/9).

1. Sumber pembiayaan

Ini Rincian Pembiayaan dan Alokasi Anggaran untuk Benahi Jakarta IDN Times/Arief Rahmat

Setelah tak lagi menjadi ibu kota negara, Jakarta akan menjadi pusat bisnis dan keuangan berskala internasional. Anggaran Rp571 triliun dibutuhkan untuk mewujudkan keinginan tersebut.

Berdasarkan data Bappenas, sumber pembiayaan dari peremajaan Jakarta akan berasal dari APBD DKI Jakarta sebesar 32 persen. Kemudian 38 persen akan berasal dari APBN lewat pemanfaatan aset. Selain itu ada pembiayaan yang berasal dari obligasi atau pinjaman daerah sebesar 18 persen dan pendanaan dari swasta sebesar 12 persen.

Baca Juga: Nilai Aset Pemerintah di Jakarta Capai Rp1,1 Triliun

2. Alokasi anggaran

Ini Rincian Pembiayaan dan Alokasi Anggaran untuk Benahi Jakarta Dok. Istimewa / MRT Jakarta

Adapun dari total anggaran tersebut bakal digunakan untuk pengembangan beberapa sektor. 

Pengembangan sektor transportasi publik:

- Pembangunan jalur kereta MRT dari 16 kilometer (km) menjadi 223 km sebesar Rp214 triliun.

- Pembangunan jalur kereta ringan LRT dari 5,8 km menjadi 16 km sebesar Rp60 triliun

- Perluasan jaringan Transjakarta menjadi 2.149 km sebesar Rp10 triliun

- Peningkatan rel kereta dalam kota sepanjang 27 km sebesar Rp27 triliun

- Peremajaan 20 ribu unit angkutan umum sebesar Rp4 triliun 

Pelayanan air bersih:

- Pembangunan saluran air bersih untuk 100 persen warga Jakarta sebesar Rp27 triliun

- Pengelolaan air limbah sebesar Rp69 triliun

Penanggulangan banjir dan perumahan rakyat:

- Penanganan banjir di Jakarta sebesar Rp70 triliun

- Pembangunan 600 ribu unit rumah murah sebesar Rp90 triliun

3. Tahap pelaksanaan pembangunan

Ini Rincian Pembiayaan dan Alokasi Anggaran untuk Benahi Jakarta Pixabay.com/yanns

Adapun tahap pelaksanaan pembangunan dibagi dalam tiga tahap. Pada fase pendek akan dilakukan di 2019-2022, fase menengah dimulai pada 2022-2025 dan fase panjang pada 2025-2030.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Beri Keringanan pada Tiga Pajak Daerah

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya