Jokowi Gratiskan Vaksin COVID-19, Pemerintah Gak Perlu Tambah Utang

Efektivitas anggaran yang perlu ditingkatkan

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan pemberian vaksin COVID-19 akan diberikan secara gratis kepada masyarakat. Namun, kebijakan tersebut dikhawatirkan akan membuat pemerintah menambah utang dan melebarkan defisit lagi.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan bahwa pemerintah tidak perlu melebarkan defisit lagi.

"Dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2020 sisanya bisa dialokasikan (untuk vaksin), lalu tambahan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) belanja pusat dan pemda juga bisa dialokasikan, plus realokasi belanja tahun 2021, nggak perlu tambah defisit.  Defisit tetap 5,7 persen PDB.  Tingkatkan efekifitasnya saja," kata Tauhid kepada IDN Times, Rabu (16/12/2020).

1. Pemerintah lebarkan defisit pada 2021 menjadi 5,7 persen

Jokowi Gratiskan Vaksin COVID-19, Pemerintah Gak Perlu Tambah UtangIDN Times/Arief Rahmat

Sebagai informasi, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperlebar defisit APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) sebesar 0,2 persen pada 2021. Dengan pelebaran tersebut maka defisit 2021 menjadi 5,7 persen dari sebelumnya 5,5 persen.

Dalam postur sementara, belanja negara ditetapkan naik sebesar Rp 2,5 triliun menjadi Rp 2.750 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 2.747,5 triliun di RAPBN 2021.

Sedangkan, penerimaan negara turun Rp 32,7 triliun menjadi Rp 1.743,6 triliun dari sebelumnya Rp 1.776,4 triliun.

Baca Juga: Jokowi: Vaksinasi COVID-19 Gratis Diberikan Secara Bertahap

2. Jokowi putuskan untuk menggratiskan vaksin COVID-19

Jokowi Gratiskan Vaksin COVID-19, Pemerintah Gak Perlu Tambah UtangIlustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi memutuskan bakal menggratiskan vaksin COVID-19 bagi masyarakat Indonesia. Keputusan ini diambil setelah pemerintah melakukan penghitungan ulang keuangan negara mendapatkan banyak masukan dari masyarakat.

"Setelah menerima banyak masukan dari masyarakat dan setelah melakukan kalkulasi ulang dan perhitungan ulang mengenai keuangan negara, dapat saya sampaikan vaksin COVID-19 untuk masyarakat adalah gratis. Gratis tidak dikenakan biaya sama sekali," kata Jokowi dalam keterangan persnya yang disiarkan di channel YouTube Sekretariat Presiden.

3. Jokowi tegaskan akan jadi orang pertama yang divaksinasi

Jokowi Gratiskan Vaksin COVID-19, Pemerintah Gak Perlu Tambah UtangIlustrasi Jokowi (IDN Times/Arief Rahmat)

Terkait ketidakpercayaan masyarakat pada vaksin COVID-19, mantan Wali Kota Solo itu akan membuktikan vaksin tersebut aman. Jokowi menyampaikan bahwa dia akan menjadi orang pertama yang divaksinasi.

"Saya juga ingin tegaskan, nanti saya yang akan menjadi penerima pertama, divaksin pertama kali. Hal ini untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan aman," katanya.

Baca Juga: Maskapai Berencana Wajibkan Penumpang Sudah Vaksinasi

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya