Jokowi Putuskan Proyeksi Defisit APBN Jadi 5,2 Persen di 2021

Defisitnya sedikit lebih rendah dibanding 2020

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menggelar sidang kabinet pagi ini. Dalam sidang tersebut, Jokowi memutuskan untuk memperlebar proyeksi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di 2021 menjadi 5,2 persen dari PDB.

"Jadi lebih tinggi lagi dari desain awal yang sudah disepakati dan ada catatan dari DPR, lebih tinggi dari 4,7 persen," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (28/7/2020).

1. Pemerintah masih punya dana cadangan Rp179 triliun

Jokowi Putuskan Proyeksi Defisit APBN Jadi 5,2 Persen di 2021Ilustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Dari pelebaran defisit tersebut, kata Sri Mulyani, pemerintah akan memiliki dana cadangan lebih besar, yakni sekitar Rp179 triliun. Dana itu akan digunakan untuk prioritas belanja dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

"Prioritas ini yang akan kita dukung untuk penambahan belanja, yakni pertama dari sisi ketahanan pangan, kedua pembangunan kawasan industri yang didukung infrastruktur, ketiga ICT agar di Indonesia konektivitas dari sisi teknologi digital bisa ditingkatkan dan diratakan di seluruh Indonesia," ucapnya.

"Kemudian presiden menekankan bidang pendidikan dan kesehatan terutama untuk penanganan COVID pasca 2020 dan dukungan untuk biaya vaksin," tambahnya.

Baca Juga: Jokowi Minta Menteri Hati-hati Bikin Indikator Ekonomi Makro di APBN

2. Belanja pemerintah juga diharapkan dapat memangkas pengangguran dan kemiskinan

Jokowi Putuskan Proyeksi Defisit APBN Jadi 5,2 Persen di 2021Ilustrasi kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan, Presiden Jokowi juga ingin agar belanja prioritas pemerintah dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi pengangguran dan memangkas kemiskinan.

"Presiden meminta kami untuk melakukan memfokuskan belanja-belanja tersebut yang didukung dengan tambahan defisit agar benar-benar bisa dilakukan untuk pulihkan ekonomi dan ciptakan kesempatan kerja, serta kurangi kemiskinan secara lebih cepat.

3. Tekor APBN tahun ini Rp1.039 triliun

Jokowi Putuskan Proyeksi Defisit APBN Jadi 5,2 Persen di 2021Ilustrasi APBN (IDN Times/Arief Rahmat)

Diberitakan sebelumnya, Sri Mulyani memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bakal membengkak di 2020. Hal ini disebabkan adanya peningkatan anggaran untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat dampak virus corona (COVID-19).

"Dengan demikian Perpres 54 tahun 2020 akan direvisi dengan defisit yang meningkat dari Rp852,9 triliun atau 5,07 persen dari GDP meningkat menjadi Rp1.039,2 triliun atau menjadi 6,34 persen dari GDP," ujarnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Usul Acuan Suku Bunga dalam Asumsi Makro APBN 2021 Diubah

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya