Jumlah Penduduk Miskin Naik, Paling Banyak di Perkotaan

Penambahan penduduk miskin di perkotaan cukup signifikan

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia naik menjadi 26,42 juta orang. Kenaikan terbesar terjadi pada penduduk yang berada di wilayah perkotaan.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penambahan penduduk miskin di perkotaan tercatat sebesar 1,3 juta orang atau naik 7,38 persen. Sedangkan penambahan di pedesaan hanya sebesar 333,9 ribu orang atau naik 12,82 persen.

"Bisa dilihat selama Maret 2020 peningkatan kemiskinan di perkotaan selalu lebih tinggi dibanding di desa," ujarnya dalam video conference, Rabu (15/7/2020).

1. Secara total, penduduk miskin di desa masih lebih besar dibandingkan perkotaan

Jumlah Penduduk Miskin Naik, Paling Banyak di PerkotaanANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Dibandingkan September 2019, jumlah penduduk miskin Maret 2020 di daerah perkotaan naik dari sebelumnya 9,86 juta orang  pada September 2019 menjadi 11,16 juta orang pada Maret 2020.

Sementara itu, daerah perdesaan naik dari sebelumnya 14,93 juta orang pada September 2019 menjadi 15,26 juta orang pada Maret 2020.

Baca Juga: Menteri PPN Ungkap Banyak Daerah Memanipulasi Data Kemiskinan

2. Kenaikan jumlah penduduk miskin dipicu oleh dampak pandemik COVID-19

Jumlah Penduduk Miskin Naik, Paling Banyak di Perkotaan(Ilustrasi virus corona) IDN Times/Arief Rahmat

Suhariyanto mengatakan, penambahan jumlah penduduk miskin dipicu oleh dampak pandemik COVID-19. Wabah tersebut membuat seluruh lapisan masyarakat mengalami penurunan pendapatan.

"Masyarakat berpendapatan rendah kurang dari Rp1,8 juta per bulan, 70 persen responden mengaku pendapatannya turun. Sementara pendapatan tinggi di atas Rp7,2 juta per bulan juga mengalami penurunan. Artinya pandemik menghantam ke seluruh lapisan masyarakat," jelas dia.

3. Beras hingga daging ayam ras pengaruhi angka kemiskinan

Jumlah Penduduk Miskin Naik, Paling Banyak di PerkotaanPenjual ayam potong (IDN Times/Maulana)

Kenaikan jumlah penduduk miskin, juga dipengaruhi oleh harga eceran komoditas pokok yang meningkat misalnya beras, daging ayam ras, minyak goreng, telur ayam ras, dan gula pasir.

"Beras menyumbang kontribusi terbesar pada garis kemiskinan. Diikuti rokok kretek filter dan daging ayam ras," tuturnya.

Berdasarkan data BPS, garis kemiskinan sebesar Rp454.652 per kapita per bulan pada Maret 2020. Jumlahnya naik dari Rp440.538 per kapita per bulan pada September 2019.

Baca Juga: Penduduk Miskin Indonesia Melonjak Jadi 26,42 Juta Gegara Virus Corona

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya