Lantik Kepala BKF, Sri Mulyani Sampaikan Tantangan Krisis Kesehatan RI

Selamat bekerja!

Jakarta, IDN Times – Menteri Keuangan (Menkeu) melantik Febrio Nathan Kacaribu sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menggantikan Suahasil Nazara yang telah diangkat sebagai Wakil Menteri Keuangan oleh Presiden. Selain itu, Sri Mulyani juga melantik Basuki Purwadi sebagai Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (Dirut LMAN). 

Pelantikan dihadiri dengan jumlah undangan terbatas mengikuti aturan protokol keamanan dan kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah dengan tetap memperhatikan tata kelola yang baik.

Kepada Febrio, Menkeu menyampaikan bahwa butuh langkah yang responsif dan antisipatif di dalam situasi extraordinary seperti sekarang ini.

“Responsif untuk bisa mengatasi berbagai permasalahan akibat pandemi COVID-19, dan antisipatif untuk bisa merespons kondisi terkini dengan berbagai bauran kebijakan hingga beberapa tahun ke depan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (3/4). 

1. Sri Mulyani mengungkapkan tantangan yang perlu diantisipasi saat ini adalah mengenai krisis kesehatan

Lantik Kepala BKF, Sri Mulyani Sampaikan Tantangan Krisis Kesehatan RIMenteri Keuangan Sri Mulyani. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Menkeu menyebutkan tantangan yang perlu diantisipasi dari tugas dan tanggung jawab sebagai Kepala BKF yaitu mengenai krisis kesehatan yang mempengaruhi dinamika perekonomian global. 

”Hal ini sangat berimbas pada kondisi makro dan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ketika keadaan ekonomi menjadi genting, yang diperlukan adalah pengelolaan kebijakan yang efektif sehingga dampak serta biaya dalam melewati situasi sulit dapat diminimalisasi," tuturnya.

Selain itu, dirinya berpesan agar BKF bisa memperkirakan ekonomi ke depan guna menjaga APBN tetap berfungsi sebagai katalis bagi kebijakan strategis dalam upaya menjaga perekonomian tetap stabil di tengah kondisi saat ini. 

”Di tengah masifnya persoalan kesehatan, kita harus tetap memperhatikan pembangunan sumber daya manusia, penyederhanaan birokrasi, penyederhanaan regulasi, dan transformasi ekonomi," jelasnya.

Baca Juga: Skenario Terburuk, Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi RI Minus 0,4 Persen

2. Sri Mulyani titip pesan ke Kepala BKF agar bisa mengoptimalkan tax ratio

Lantik Kepala BKF, Sri Mulyani Sampaikan Tantangan Krisis Kesehatan RIMenteri Keuangan Sri Mulyani (IDN Times/Shemi)

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menambahkan peran BKF untuk mengoptimalkan tax ratio di tengah kebijakan fiskal yang akomodatif bagi dunia usaha sangat diperlukan. Hal ini menuntut BKF agar inovatif dan kreatif dalam menyelesaikannya. 

Gap dari sisi administrasi perpajakan contohnya merupakan area eksplorasi yang penting di tengah dilakukannya banyak relaksasi kebijakan fiskal. Salah satu elemen administrasi akan dipengaruhi oleh digitalisasi dan terkoneksinya perekonomian seluruh dunia yang menimbulkan tantangan sendiri bagi penerimaan negara," ucapnya. 

3. Sri Mulyani ingatkan Dirut LMAN yang baru soal pentingnya aset negara sebagai salah satu instrumen fiskal

Lantik Kepala BKF, Sri Mulyani Sampaikan Tantangan Krisis Kesehatan RIGedung Kementerian Keuangan (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Dalam pelantikan tersebut, Sri Mulyani juga berpesan kepada Dirut LMAN yang baru Basuki Purwadi bahwa aset negara merupakan salah satu instrumen fiskal yang sangat penting. 

Apalagi dalam kondisi perekonomian global yang menurun saat ini, diperlukan upaya optimalisasi aset negara yang dilaksanakan dengan cara out of the box, kreatif, mumpuni, untuk dapat memberikan peningkatan nilai tambah aset yang dikelola. Itu tidak hanya dari sisi penerimaan atau manfaat finansial, namun juga harus didorong untuk memberikan manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat.

Sebagai penutup, Menkeu meminta kepada kedua pejabat yang baru saja dilantik untuk menjaga kesehatan dan keselamatan di tengah situasi pandemi COVID-19. 

”Saya ingin agar Anda berdua menjaga kesehatan dan keselamatan dalam bertugas, kita semua tahu dalam menghadapi situasi dan cobaan yang tidak mudah, baik secara perorangan maupun institusi atau pun dunia," kata Sri Mulyani.

"Kita semua akan melakukan tugas kita tanpa kompromi dari sisi profesionalitas, loyalitas, dan integritas. Jaga tingkah laku dan pikiran dalam situasi yang luar biasa ini, selamat bekerja," tambahnya.

Baca Juga: Jokowi Mengakui Virus Corona Mulai Menggerogoti Perekonomian Indonesia

Topik:

  • Hana Adi Perdana
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya