Luhut: IKN Nusantara Tak Akan Kalah dengan Dubai hingga Shenzen

Luhut sebut IKN bakal jadi kota modern

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa ibu kota negara (IKN) baru Nusantara bakal menjadi kota modern. Luhut bahkan menyebut kota di IKN Nusantara tidak akan kalah dengan kota modern seperti Neom (Arab Saudi), Dubai (Uni Emirat Arab), serta Shenzhen (China).

“IKN will be ‘world-class city for all’. Sudah banyak pihak memberi hormat atas konsep kita membangun ibu kota baru,” kata Luhut dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (22/5/2022).

Baca Juga: Luhut: Pembangunan IKN Menarik Minat Investor Mancanegara

1. Luhut klaim pembangunan di Indonesia sudah lebih merata saat ini

Luhut: IKN Nusantara Tak Akan Kalah dengan Dubai hingga ShenzenMenko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Saat menjadi pembicara kunci di Perayaan Dies Natalis ke-60 Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) di Balikpapan, Sabtu (21 Mei 2022), Luhut mengatakan bahwa proses pemindahan kantor-kantor utama pemerintahan pusat dari Jakarta ke IKN Nusantara yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur diharapkan selesai pada kuartal kedua 2024.

Selain itu, mantan Menko Polhukam periode 2015-2016 ini mengklaim bahwa saat ini pembangunan Indonesia jauh lebih merata. Dia menyebut banyak industri baru tumbuh di Kalimantan, seperti pembangunan industri energi baru di Kalimantan Utara, serta pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur.

“Investasi yang dulu hanya berpusat di Jawa dan Sumatra, kini tersebar ke berbagai daerah lain, termasuk Kalimantan,” ucap Luhut.

Baca Juga: Bukan Luhut, Jokowi Ditemani Menlu Retno Makan Malam Bareng Joe Biden

2. Keunggulan Kaltim sebagai lokasi IKN baru

Luhut: IKN Nusantara Tak Akan Kalah dengan Dubai hingga ShenzenNagara Rimba Nusa sebagai pemenang sayembara desain IKN (IDN Times/ Kemenkoinfo RI)

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengungkapkan keunggulan Kaltim sehingga ditetapkan Presiden Jokowi sebagai ibu kota negara baru. Salah satunya, karena Kaltim memiliki ketataan moralitas kepada bangsa Indonesia.

“Walaupun punya kapasitas penghasilan sumber daya alam luar biasa, tapi Kalimantan Timur tidak pernah punya keinginan macam-macam. Selain itu, Kaltim juga terkenal damai, tak pernah ada konflik SARA. Ini realitas yang membuat Kaltim ditetapkan sebagai ibu kota yang baru,” urainya.

Isran Noor mengaku, masih ada pihak yang menolak pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kaltim.

“Tapi, jumlah itu tak sebanyak yang setuju. Kalau ada yang bilang 25 ribu tokoh menolak pemindahan ibu kota, berarti masih ada 277 juta lebih yang setuju. Dalam demokrasi, pro dan kontra itu hal biasa,” ungkapnya.

Baca Juga: Kepala Otorita IKN Berharap Masyarakat Ikut Urun Rembuk Biayai IKN

3. Pemindahan ibu kota merupakan legacy besar pemerintahan Jokowi

Luhut: IKN Nusantara Tak Akan Kalah dengan Dubai hingga ShenzenPresiden Jokowi saat meninjau lokasi IKN di PPU untuk pertama kalinya sejak penentuan IKN baru (IDN Times/Yuda Almerio)

Isran menuturkan, pemindahan ibu kota merupakan ‘legacy’ besar pemerintahan Presiden Jokowi.

“Tentu ada yang tak suka jika legacy besar itu terwujud. Ada juga orang yang tak suka kalau kita sukses. Tidak usah dipikirkan itu. Terlalu sedikit,” tutur dia.

Sementara itu, Ketua Umum DPP GAMKI William Wandik menyampaikan bahwa GAMKI akan terus mendukung program pemerintah Jokowi-Ma’ruf karena sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan program GAMKI.

Pihaknya mengapresiasi adanya perubahan mendasar dalam konsep dan implementasi pembangunan di Indonesia Sentris dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, yang bernama Nusantara.

“Era baru pembangunan di Indonesia telah dimulai. Semoga tak ada lagi berita tentang jalan berkubang lumpur di ujung negeri. Semoga juga tak ada lagi cerita tentang kehidupan yang penuh nestapa dari masyarakat Indonesia yang tak terjangkau pembangunan,” kata anggota Komisi V DPR RI ini.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya