Luhut Minta Bio Farma Percepat Produksi Remdesivir untuk Obat COVID-19

Luhut janji bahan-bahannya disediakan

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar produsen farmasi nasional, PT Bio Farma (Persero) untuk mempercepat produksi obat COVID-19, salah satunya adalah obat remdesivir.

“Harus diupayakan untuk segera produksi dalam negeri. Kita cari bahan-bahannya itu nanti, jadi jangan ada hambatan,” kata Luhut dalam keterangan resminya, seperti dikutip Senin (28/9/2020).

1. Luhut minta keuangan rumah sakit diperhatikan

Luhut Minta Bio Farma Percepat Produksi Remdesivir untuk Obat COVID-19Ilustrasi rumah sakit (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain membahas tentang pengadaan obat remdesivir dan peralatan yang dibutuhkan untuk merawat pasien COVID-19 di RS, Luhut juga menyinggung perihal cash flow (arus kas) rumah sakit yang melayani pasien COVID-19. “Cash flow ini penting untuk keselamatan pasien karena tanpa cash flow yang baik maka safety-nya tidak akan ada,” tambahnya.

Untuk mengatasi hal ini, Luhut meminta pihak Kemenkes agar segera berkoordinasi dengan rumah sakit. Selain itu Luhut juga meminta agar dibuat mekanisme baku untuk prosedur pengajuan klaim COVID-19. Terakhir, dia meminta agar semua pihak terkait dapat bekerja sama dengan baik.

“Buat video call dengan RS 100-100 per wilayah kan hanya empat kali, tolong koordinasikan agar masalah selesai,” tambah dia.

Baca Juga: Perusahaan Farmasi AS Jual Obat COVID-19 Remdesivir Seharga Rp33 juta 

2. Kemenkes dukung riset terhadap produksi obat remdesivir

Luhut Minta Bio Farma Percepat Produksi Remdesivir untuk Obat COVID-19Terawan dalam Rapat Terbatas yang dilaksanakan di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (21/7/2020) (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Senada, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mendukung riset yang dilakukan untuk memproduksi remdesivir dalam negeri. Pihaknya berharap agar dukungan pemerintah dapat dioptimalkan dengan baik demi kepentingan orang banyak.

“Saya back up untuk kebutuhan obat apa pun pasti akan kami dukung karena kami tinggal ajukan dan adakan bersama dengan BUMN dan bersama dengan BPOM kami akan koordinasi supaya segala sesuatu tepat sasaran, tepat waktu dan kita tidak membuat kebijakan yang justru kita tidak bisa menyelamatkan (pasien COVID) seperti apa yang Bapak (Menko Luhut) sampaikan,” ujar Terawan.

3. Bio Farma siap percepat produksi obat remdesivir

Luhut Minta Bio Farma Percepat Produksi Remdesivir untuk Obat COVID-19Ilustrasi Kotak Obat (IDN Times/Besse Fadhilah)

Sementara itu, Dirut Bio Farma Honesti Basyir. mengatakan pihaknya telah mengurus izin guna memproduksi remdesivir. Ada dua cara yang dilakukan perseroan untuk mempercepat produksinya, salah satunya mengadakan kerja sama dengan India.

"Sementara kita akan melakukan uji klinis nanti kerja sama dengan BUMN. Kedua, Di samping izin impor, kami juga sedang riset untuk produksi dalam negeri," imbuh dia. Bio Farma, menurutnya telah melakukan uji klinis skala pilot untuk produksi remdesivir dalam negeri.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito mengatakan pihaknya telah memproses izin uji klinis untuk remdesivir. “Terkait bahan baku dari Tiongkok, kami sudah mencatat dan akan cari jalan yang terbaik dengan tetap menjaga aspek keamanan dan mutu,” ucap dia.

Baca Juga: Disahkan BPOM AS dan Jepang, 5 Fakta Menarik soal Remdesivir

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya