Malindo Ungkap Otak di Balik Kebocoran Data Penumpang Lion Group

Malindo telah membuat laporan ke pihak berwajib

Kuala Lumpur, IDN Times - Anak usaha Lion Air Group, Malindo Air mengungkap pelaku kebocoran data jutaan penumpang Lion Air Group. Perusahaan menyebut bahwa dua mantan karyawannya terlibat dalam kasus tersebut.

Keduanya bekerja di sebuah perusahaan sub-kontraktor, e-commerce yang menjual tiket maskapai secara online, GoQuo di pusat pengembangan mereka di India. "Secara tidak benar mengakses dan mencuri data pribadi pelanggan kami," demikian bunyi keterangan Malindo Air seperti dikutip dari Reuters.

1. Telah dilaporkan ke kepolisian Malaysia dan India

Malindo Ungkap Otak di Balik Kebocoran Data Penumpang Lion GroupIDN TImes

Malindo mengatakan bahwa kebocoran data yang terjadi telah diatasi. Selain itu, pihaknya juga telah melaporkan kepada polisi Malaysia dan India.

Adapun kebocoran data ini diketahui setelah perusahaan cybersecurity yang bermarkas di Moskow, Kaspersky Lab mengungkap rincian sekitar 30 juta penumpang yang menimpa Malindo dan anak perusahaan Lion Group lainnya, Thai Lion Air, di-posting di forum online.

Kaspersky menyebutkan sebagian dari database yang bocor itu dijual di web gelap.

Baca Juga: Kominfo Soal Kebocoran Data Facebook: Masih Tunggu Hasil Audit Otoritas Inggris

2. Pelanggaran tidak terkait keamanan

Malindo Ungkap Otak di Balik Kebocoran Data Penumpang Lion GroupIDN Times/Arief Rahmat

Selain itu, Malindo juga menegaskan bahwa kebocoran tersebut tidak terkait dengan keamanan penyedia layanan cloud yang disediakan Amazon Web Services (AWS). Pihak Malindo juga menegaskan bahwa tidak ada detail pembayaran pelanggan yang bocor.

3. Imbauan pencegahan

Malindo Ungkap Otak di Balik Kebocoran Data Penumpang Lion GroupIDN Times/Fariz Fardianto

Sementara itu, PR & Communication Department Malindo Air, Andrea Liong memberi imbauan terkait tindakan pencegahan. Malindo Air mengimbau dan menyarankan kepada seluruh penumpang atau pelanggan yang memiliki akun Malindo Miles segera mengubah kata sandi, jika kata sandi digunakan sama pada layanan yang lain secara online.

"Malindo Air akan terus memberikan keterangan lebih lanjut melalui website, seluler (mobile) dan media sosial," kata Andrea.

Baca Juga: OJK Desak Pemerintah Terbitkan UU Perlindungan Data Pribadi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya