Memahami Arti Hiperinflasi dan Dampak Ngerinya ke Sebuah Negara

Fenomena hiperinflasi jarang terjadi di dunia ekonomi modern

Jakarta, IDN Times - Kata hiperinflasi mungkin cukup asing ditelinga masyarakat. Namun, hiperinflasi ini merupakan salah satu bagian dari fenomena bernama inflasi.

Fenomena hiperinflasi juga sangat jarang terjadi pada dunia ekonomi modern saat ini. Meski begitu, ada beberapa negara yang telah mengalami hiperinflasi berkepanjangan. Venezuela misalnya, negara yang berada di bawah pemerintahan Presiden Nicolas Maduro ini mengalami hiperinflasi berkepanjangan hingga saat ini.

Tapi kita tidak akan membahas soal negara tersebut, melainkan fenomena bernama hiperinflasi. Apa sih sebenarnya hiperinflasi itu? Dan bagaimana dampaknya ke sebuah negara? Berikut IDN Times mengulas apa arti hiperinflasi dan dampaknya kepada sebuah negara.

Baca Juga: 5 Langkah Strategis Pemerintah dan Bank Indonesia Jaga Inflasi 2021

1. Hiperinflasi merupakan kondisi terjadinya kenaikan tingkat inflasi yang sangat besar

Memahami Arti Hiperinflasi dan Dampak Ngerinya ke Sebuah NegaraIlustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mengatakan bahwa hiperinflasi merupakan kondisi dimana terjadi kenaikan tingkat inflasi atau harga-harga barang lebih dari 50 persen per bulannya.

Sementara menurut Profesor ekonomi terapan di Johns Hopkins University, AS, Steven Hanke, mendefinisikan bahwa hiperinflasi terjadi ketika angka inflasi berada di atas 50 persen per bulan dan bertahan lebih dari 30 hari berturut-turut.

Kemudian dikutip dari ajarekonomi.com, hiperinflasi terjadi ketika kenaikan harga rata-rata mencapai setidaknya 50 persen per bulan (Cagan, The Monetary Dynamics of Hyperinflation, 1956).

 

Baca Juga: Cetak Uang Saat Pandemik COVID-19 Bisa Sebabkan Hiperinflasi, Mengapa?

2. Hiperinflasi dapat berdampak besar ke sebuah negara

Memahami Arti Hiperinflasi dan Dampak Ngerinya ke Sebuah NegaraIlustrasi inflasi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Fenomena hiperinflasi dapat berdampak besar ke sebuah negara. Bhima mengatakan bahwa hiperinflasi akan menyebabkan daya beli merosot tajam, kelangkaan barang-barang, naiknya jumlah orang miskin secara signifikan, sampai berujung pada kriminalitas dan penjarahan yang meluas.

"Otomatis stabilitas politik juga terancam. Banyak juga yang menjalankan penyelundupan barang kebutuhan pokok untuk bertahan hidup," kata Bhima kepada IDN Times, Rabu (17/3/2021).

Dengan kondisi tersebut, lanjut Bhima, uang menjadi tidak berarti. "Karena kalah dengan naiknya harga barang," ucapnya.

Dalam situasi Venezuela, Bhima menambahkan, warga yang tidak kuat menghadapi hiperinflasi melakukan migrasi ke negara lain yg inflasinya lebih stabil.

3. Tidak mudah menyelesaikan masalah hiperinflasi

Memahami Arti Hiperinflasi dan Dampak Ngerinya ke Sebuah NegaraInstagram.com/@bhimayudhistira

Menurut Bhima, tidak mudah menyelesaikan masalah hiperinflasi. Sebab, hiperinflasi dipicu oleh beberapa hal.

Sebagai contoh, hiperinflasi di negara A terjadi karena terjadi kelangkaan barang yang cukup signifikan. Hal itu dapat diselesaikan dengan mengurai distribusi dan produksi dari barang tersebut.

"(Intinya) akarnya dicari dulu. Tapi ada juga hiperinflasi karena masalah politik dan embargo dari negara lain seperti kasus Venezuela," imbuh dia.

 

Baca Juga: Hiperinflasi, Venezuela Kembali Keluarkan Uang Baru Berbagai Pecahan

Topik:

  • Hana Adi Perdana
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya