Menteri ESDM Bocorkan Soal Energi 4.0 Versi Jokowi pada Millennial

Demi Indonesia berdaulat energi

Jakarta, IDN Times - Era industri 4.0 diterapkan pada segala sektor, termasuk energi. Seperti apa perencanaan terhadap masa depan sektor energi di negeri ini? Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menceritakan mandat yang diberikan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam membangun masa depan sektor energi Indonesia.

Hal itu dipaparkan Arifin saat menjadi pembicara pada stage Visionary Leaders di Indonesia Millennial Summit 2020. Bersama Direktur Bank Dunia Mari Elka Pangestu dan Pemberdaya listrik sekaligus Eksekutif Direktur IBEKA, Tri Mumpuni, dia membagikan pengalaman dan rencana tentang dunia energi dalam sesi "Energy 4.0: Designing the Future of Indonesia's Power Sector".

Berikut penuturan Arifin di depan ribuan generasi millennial yang hadir di IMS 2020:

1. Bagaimana ceritanya pertama kali dikontak Pak Jokowi untuk menjadi Menteri ESDM?

Menteri ESDM Bocorkan Soal Energi 4.0 Versi Jokowi pada Millennial(IDN Times/Kevin Handoko)

Terima kasih. Saya dikontak dua hari sebelum pulang (dari Jepang saat menjadi Dubes Indonesia untuk Jepang). Tanggal 21 (Oktober 2019). Kembalinya bersama-sama dengan Pak Wapres (Ma'ruf Amin). Karena Pak Wapres kebetulan mewakili presiden untuk menghadiri pemahkotaan kaisar yang baru. Jadi saya pulang bersama beliau.

Jadi ini satu-satunya menteri yang dijemput sama Wapres hahaha.. Tapi sudah dikasih tau posisinya di Menteri ESDM?

Belum

Jadi taunya kapan?

Tanggal 23 pagi pukul 07.30 WIB. Saya tiba di Halim pukul 11.30 Malam.

Sudah disuruh bawa baju putih?

Bawa tiga baju. Baju putih, baju batik sama baju resmi. Memang acaranya tiga kali ganti baju.

2. Tugas penting apa yang diberikan oleh Presiden Jokowi kepada Pak Arifin sebagai Menteri ESDM?

Menteri ESDM Bocorkan Soal Energi 4.0 Versi Jokowi pada MillennialIDN Times/Kevin Handoko

Jadi yang paling utama adalah bagaimana bisa meningkatkan lifting migas. Karena memang dalam beberapa tahun ini produksi migas kita menurun dan memang kita baru mengetahui ada kecenderungan penurunan.

Sumber-sumber migas ada volumenya, ada memang periode waktunya. Dan ini kita memang tidak mempersiapkan, belum menemukan sumber migas yang baru. Ada beberapa tapi belum di-develop.

Sekarang ini kita sedang mengupayakan supaya ada development sumber baru sehingga kita bisa me-recover. Kalau gasnya masih oke tapi minyaknya butuh waktu. Apalagi kita bisa mendapatkan sumber yang dapat dikatakan sebagai mega discovery.

Minyak produksi kita ini kurang lebih berkisar 700 ribu-an barel per day, sementara kebutuhan kita 1,3 juta barel. Selama ini kita melakukan importasi. Importasi crude dan juga importasi BBM.

Nah sekarang dengan proagram-program yang disampaikan tadi bahwa kita akan memanfaatkan sumber-sumber bio kita untuk bisa mereduksi kebutuhan kita akan BBM masa depan. Kita sudah meng-introduce B20, kita me-launching B30 dan dampaknya memang signifikan karena tahun lalu kita bisa menghemat US$3 miliar.

Kita masih terus akan melanjutkan program ini dan kebetulan perguruan tinggi kita, perguruan teknik. Melakukan penelitian untuk bagaimana meng-convert hasil perkebunan kita dari CPO bisa menjadi biodiesel, bio gasoline dan juga minyak kelapa, bisa menjadi avtur.

Jadi dari hasil pilot itu bagaimana bisa meng-scale up. Jadi kalau ini semuanya bisa dalam beberapa tahun ke depan, kita bisa menjadi negara berdaulat energi dan ini memang diharapkan kita semua dan kita tidak bergantung pada sumber-sumber (energi) fosil.

Baca Juga: IMS 2020: Di Depan Millennial, Arifin Tasrif Beberkan Mandat Presiden 

3. Bagaimana plan Pak Arifin untuk kelistrikan?

Menteri ESDM Bocorkan Soal Energi 4.0 Versi Jokowi pada MillennialIDN Times/Reynaldy Wiranata

Kita saat ini sedang melakukan penyelesaian proyek yang 35 Ribu MW. (Saat ini) masih lanjut karena eksekusi, implementasinya belum selesai. Tahun ini diharapkan 4.000 MW, tahun depannya 5.000 MW dan diharapkan di tahun 2024 ini yang 35 ribu MW sudah selesai.

Kita juga sudah mengambil kebijakan bahwa fosil based energy, di Jawa tidak lagi akan bangun. Tapi ke depannya akan membangun di tempat-tempat sumber tambang batubara. Sehingga polusinya bisa disentralisir. Kemudian juga kita akan mengganti pembangkit yang selama ini minyak solar, diesel, dengan gas.

Kita juga akan mendorong penggunaan energi terbarukan seperti sumber untuk hydropower yang dari bendungan, itu sangat besar. Ini kita akan segera develop. Kita juga punya sumber matahari yang cukup banyak. Kita punya sumber biomassa yang cukup besar.

4. Bisa dijelaskan lebih lanjut timelinenya, keseriusannya seperti apa untuk program ini? Kalau Bu Marie (Elka Pangestu) tadi katakan, renewable energy itu adalah keniscayaan...

Menteri ESDM Bocorkan Soal Energi 4.0 Versi Jokowi pada MillennialIDN Times/Reynaldy Wiranata

Jadi kami pun di kementerian punya visi yang sama, bagaimana bisa menyediakan energi untuk seluruh lapisan masyarakat, dengan menyesuaikan kemampuan masyarakat. Bicara renewable, kita hitung kapasitas kita mulai hydro power, solar panel, geothermal, bio dan sebagainya, kita punya kapasitas 400 GW.

Itu hampir 7 kali lipat daripada kapasitas kita sekarang. Kalau melihat pertumbuhan 5 persen, nanti tahun 2050 kita tetap memiliki, asal kita punya program mengarah ke sana. Nah sekarang yang kita lakukan dalam jangka pendek ini kita merencanakan untuk membangun hub transmission energy, baik gas maupun juga electricity.

Baik Sumatera atau ke Jawa harus bisa tersambung. Trans Sulawesi, Kalimantan. Sedangkan daerah-daerah yang berada di daerah luar antara lain wilayah timur, kita akan menyediakan kebijakan untuk off grid. Kalau itu bisa, tidak harus dilaksanakan oleh PLN, tapi swasta, masyarakat kecil pun bisa.

Sebagaimana yang tadi disampaikan. Daerah ini, kalau untuk masyarakat yang industri listrik masyarakat kecil itu mereka mempunyai biomass. Bagaimana kita menyiapkan turbin untuk bisa membuat biomassa-nya menjadi listrik. Kemudian microhydro, saya sebulan lalu mengunjungi kabupaten illaga Kabupaten Puncak, yang mana kita meresmikan satu microhydro 2x375 Kw.

Nah cost memang tinggi, tetapi memang harus dimiliki. Kita sedang memetakan potensi-potensi microhydro mana di Indonesia yang bisa kita bangun. Kita beri kebijakan, harganya tidak sama, selama ini harga yang kita terapkan adalah sekian persekian dari BPP rata-rata, tapi nanti kita akan per region, per jenis energy. Sekarang dalam bahasan kita.

Ini intinya apa? agar masyarakat-masyarakat lokal setempat berpartisipasi dalam membangun kemandirian energinya, itu yang kita lakukan sekarang ini. Campuran energi kita dari electricity, dari 62 GW itu, hanya di bawah 10 persen yang memanfaatkan energi terbarukan termasuk hydro. Kita punya target 5 tahun ke depan, bagaimana bisa menacapai 23 persen. Ini memang membutuhkan upaya, kebijakan yang terintegrasi.

Baca Juga: IMS 2020: Menteri ESDM Arifin Tasrif Bantah Cabut Subsidi Gas Melon

5. PMN dikenal sebagai suntikan ke BUMN yang gak kinclong-kinclong amat. Apakah bisa kita harapkan ini untuk mendorong Energy 4.0, termasuk bidang kelistrikan?

Menteri ESDM Bocorkan Soal Energi 4.0 Versi Jokowi pada MillennialIDN Times/Kevin Handoko

Tadi disampaikan bahwa untuk daerah remote, swasta enggan masuk. Karena juga ini IRR (internal rate of return/pembalian investasi)-nya tuh kecil. Nah untuk daerah-daerah ini, maka PLN masuk. Tapi ke depannya mungkin akan ada kerja sama antara PLN untuk transmission system-nya, kemudian pembangkitnya yang bisa diserahkan ke swasta yang berminat.

Nah, kita sekarang ini sedang menggodok kebijakan baru tentang energi terbarukansehingga mempunyai daya tarik. Tapi kita mempunyai tujuan bahwa nanti yang berpartisipasi bisa terbagi, masyarakat yang kecil, kemudian menengah.

Coba ke depannya perhatikan izin-izin pengusahaan ini jangan diperjualbelikan. Sudah dapat izin, diserahkan (ke pihak lain). Akhirnya yang dapat yang besar-besar juga. Ini juga kita perhatikan. Lain kali, kita akan memberikan tarif yang cukup memadai untuk bisa mengakomodir gitu.

PLN sebagai perusahaan negara wajib melaksanakan tugas-tuags yang ditugaskan oleh pemerintah. Kita sedang melakukan komunikasi yang intens bagaimana PLN bisa bekerjasama dengan kebijakan. Intinya agar elektrifikasi yang 100 persen bisa dinikmati oleh masyarakat.

Baca Juga: IMS 2020: Arifin Tasrif, Ingin Jadi Pilot Malah Jadi Menteri Jokowi 

IDN Times menggelar Indonesia Millennial Summit 2020. Acara akbar tahunan yang berlangsung pada 17-18 Januari 2020 itu mengusung tema "Shaping Indonesia's Future". IMS 2020 menghadirkan 131 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial.

Terdapat beberapa stage yang menampilkan pembicara berpengalaman di bidangnya masing-masing. Mulai dari stage Visionary Leaders (VL), Future is Female, Talent Trifecta dan Hijrah. Tentunya acara ini dihadiri banyak sekali millennial dan Gen Z di Indonesia.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: IMS 2020: Menteri Arifin Tasrif Ungkap Momen Diundang Jokowi ke Istana

Topik:

  • Umi Kalsum
  • Hana Adi Perdana
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya