Meski Ada Rekor Baru Penambahan Kasus COVID-19, IHSG Dibuka Menguat

Sebanyak 46 saham menguat, 32 saham melemah

Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka menguat 1,618 poin atau 0,03 persen ke level 5.060,100, pada perdagangan Kamis (17/9/2020).

Diketahui, pada Rabu, 16 September 2020, kasus COVID-19 kembali mencetak rekor baru, bertambah 3.963 orang selama 24 jam terakhir. Sejak kasus pertama virus corona diumumkan pada 2 Maret, rekor penambahan kasus harian sebelumnya 3.861 kasus pada 10 September.

Adapun 49,486 juta lembar saham diperdagangkan, dengan nilai transaksi mencapai Rp46,808 miliar, dan frekuensi saham yang diperdagangkan sebanyak 4.025 kali.

Pada pagi hari ini sebanyak 46 saham menguat, sebanyak 32 saham melemah dan 57 diam di tempat.

1. Rekomendasi saham hari ini

Meski Ada Rekor Baru Penambahan Kasus COVID-19, IHSG Dibuka MenguatANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA/FOC.

Kepala riset MNC Securities Edwin Sebayang merekomendasikan beberapa saham untuk diperdagangkan pada hari ini, antara lain:

- PT United Tractor Tbk atau UNTR dengan target harga Rp23.265 - Rp24.550 per saham

- PT Erajaya Swasembada Tbk atau ERAA dengan target Rp1.630 - Rp1.790 per saham

- PT Harum Energy Tbk atau HRUM dengan target Rp1.630 - Rp1.710 per saham

- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk atau JPFA dengan target Rp1.100 - Rp1.150 per saham

- PT Mitrabara Adiperdana Tbk dengan target Rp2.080 - Rp2.170 per saham.

Baca Juga: IHSG Bertenaga, Ini Saham-saham yang Bisa Jadi Pilihan Kamu! 

2. Berikut hal yang membayangi pergerakan IHSG

Meski Ada Rekor Baru Penambahan Kasus COVID-19, IHSG Dibuka MenguatIlustrasi memantau pergerakan saham. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Menurut Edwin, pergerakan IHSG akan dipengaruhi naiknya harga komoditas oil sebesar +4.94 persen dan coal +3.51 persen, yang juga berpotensi mendorong naik harga saham berbasis komoditas tersebut di antaranya MEDC, ELSA, MBAP, ADRO, ITMG, PTBA, HRUM, dan UNTR dalam perdagangan hari ini.

Di samping itu, terjadi kenaikan harga timah +0.16 persen serta gold +0.08 persen juga berpotensi mendorong naiknya saham di bawah komoditas tersebut, di mana jika dikombinasikan dengan naiknya DJIA sebesar +0.13 persen, berpotensi menjadi sentimen positif untuk perdagangan hari ini di tengah pencapaian jumlah tertinggi korban yang terjangkiti dan tewas akibat COVID-19, yakni 3.963 kasus.

3. Bursa Amerika Serikat ditutup bercampur

Meski Ada Rekor Baru Penambahan Kasus COVID-19, IHSG Dibuka MenguatIlustrasi Harga Saham Naik (Bullish) (IDN Times/Arief Rahmat)

Dow Jones ditutup 28,032.38 (+0.13 persen), NASDAQ ditutup 11,050.47 (-1.25 persen), S&P 500 ditutup 3,385.49 (-0.46 persen). Bursa saham US ditutup bercampur dan cenderung melemah.

"Penurunan terjadi setelah The Fed memberikan signal bahwa inflasi terus berada dibawah target jangka panjang The Fed, maka kebijakan suku bunga akan cenderung sama untuk jangka panjang yaitu tidak ada kenaikan suku bunga dalam waktu dekat," kata Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan.

Selain itu, The Fed juga mengatakan bahwa ekonomi akan memburuk apabila pemerintah masih menahan stimulus fiskal seperti memberikan bantuan langsung kepada pengangguran yang terjadi karena pandemi COVID-19.

Bursa saham Asia dibuka melemah setelah mendengar pernyataan dari The Fed untuk menahan suku bunga di level 0 – 0.25 persen.

Baca Juga: Dibuka Bertenaga, IHSG 16 September Ditutup Keok

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya