Pemerintah Beberkan Alasan Buat Sayembara untuk Desain Ibu Kota Baru

Hadiahnya Rp2 miliar

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengumumkan sayembara desain ibu kota baru lewat situs resmi sayembaraikn.pu.go.id. Sayembara ini tentu menggiurkan bagi para perencana perkotaan. 

Bagaimana tidak, pemenang sayembara desain ibu kota baru ini bakal diganjar hadiah senilai Rp2 miliar. Sayembara gagasan ini bakal dimulai sejak 3 Oktober hingga 27 Desember 2019 mendatang. 

Menanggapi hal itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro membenarkan soal sayembara tersebut. 

"Iya," kata Bambang saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (3/10). 

Baca Juga: Menteri PUPR Selenggarakan Sayembara Urban Desain Ibu Kota Negara

1. Bantah pemerintah tak punya desain

Pemerintah Beberkan Alasan Buat Sayembara untuk Desain Ibu Kota BaruIDN Times/Helmi Shemi

Bambang membantah jika sayembara itu diadakan lantaran pemerintah tidak memiliki desain untuk ibu kota negara baru. Justru, pihaknya ingin melibatkan masyarakat dalam pembangunan ibu kota baru. 

"Lho kita kan mengundang partisipasi. Justru kita ingin mengundang ide dari talenta-talenta terbaik di bidang perencanaan kota, supaya sumbang saran. Nantinya kita pilih mana yang terbaik, nanti kita terapkan dalam masterplan. Pemerintah punya dasar tapi kita ingin melibatkan masyarakat," jelas Bambang. 

2. Pemerintah ingin melibatkan masyarakat

Pemerintah Beberkan Alasan Buat Sayembara untuk Desain Ibu Kota BaruDok. Kementerian PUPR

Selain desain kota, lanjut Bambang, pemerintah juga bakal menyelenggarakan sayembara desain lainnya. Meski begitu, dia menegaskan, pemerintah ingin melibatkan masyarakat. 

"Itu kan untuk desain kota. Nanti ada desain lain untuk gedungnya," ujar Bambang. 

3. Persyaratan sayembara

Pemerintah Beberkan Alasan Buat Sayembara untuk Desain Ibu Kota BaruDok. Kementerian PUPR

Ada pun persyaratan umum dari sayembara antara lain, peserta memiliki kompetensi/keahlian dalam bidang arsitektur. Selain itu, peserta memiliki perencanaan wilayah dan kota, dan/atau perancangan kota, serta memiliki minimal sertifikat keahlian (SKA) madya arsitektur atau perencanaan kota yang berlaku.

Desain yang diajukan juga harus memenuhi tiga kriteria umum, yaitu mencerminkan identitas bangsa, menjamin keberlanjutan lingkungan, sosial dan ekonomi dan mewujudkan kota yang cerdas, modern, dan berstandar Internasional.

Baca Juga: Dua Menteri Tinjau Titik Nol Ibu Kota Negara di Penajam Paser Utara

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya