Pemerintah Jangan Asal Guyur Influencer Rp72 Miliar demi Pariwisata

Perlu dipikirkan juga strategi yang tepat

Jakarta, IDN Times - Pemerintah bakal mengucurkan dana sebesar Rp72 miliar yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 kepada influencer untuk promosi pariwisata. Dana tersebut merupakan bagian dari insentif sektor pariwisata dalam negeri yang terdampak tidak langsung virus corona.

Anggaran tersebut merupakan insentif untuk wisatawan mancanegara sebesar Rp298,5 miliar. Rinciannya untuk subsidi diskon tiket pesawat Rp98,5 miliar, anggaran promosi Rp103 miliar, kegiatan kepariwisataan sebesar Rp25 miliar, hingga menggunakan jasa influencer.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal mengatakan, pemerintah harus benar-benar bisa mengoptimalkan anggaran tersebut. Jangan sampai, niat baik yang ingin dilakukan menjadi sia-sia lantaran strateginya salah dalam menyampaikan pesan.

"Ini targeted untuk menyampaikan info bahwa pemerintah sekarang melakukan perjalanan ke dalam negeri sekarang lebih murah lho. Karena tiketnya lebih murah, hotel lebih murah karena tidak dipajaki dan lain-lain," ujarnya kepada IDN Times saat dihubungi, Rabu (26/2).

1. Target promosinya harus jelas

Pemerintah Jangan Asal Guyur Influencer Rp72 Miliar demi PariwisataIDN Times/Hana Adi Perdana

Lebih lanjut, Faisal menjelaskan bahwa target yang diarahkan kepada influencer harus jelas. Menurutnya, target promosi pariwisata ini tidak cocok untuk diarahkan kepada generasi millennial.

"Nah sekarang kalau ditargetkan influencer, pemerintah perlu arahkan dulu mana yang perlu disasar. Kalau SMA dan anak kuliahan, kalau itu millennial itu gak cocok jelas, karena mereka gak ada purchasing powernya," jelas dia.

Faisal menyarankan agar promosi yang dilakukan influencer lebih banyak menyasar ke kalangan pekerja. Dengan begitu, promosi yang dilakukan bisa lebih efektif dampaknya.

"Kalau influencernya dipakai untuk itu anak-anak mahasiswa ini juga gak terlalu banyak melakukan perjalanan wisata. Yang menjadi target seharusnya yang sudah bekerja. Apakah itu yang mau dijadikan sasaran? Ya cocok saja," ujarnya.

Baca Juga: Luhut Sebut Wabah Corona Bikin Pariwisata Rugi Rp7 Triliun per Bulan

2. Dana Rp72 miliar jangan jadi prioritas

Pemerintah Jangan Asal Guyur Influencer Rp72 Miliar demi PariwisataIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Ia berharap guyuran dana jumbo dari pemerintah bisa optimal menambal lubang yang ditimbulkan oleh dampak tidak langsung virus corona ke pariwisata Indonesia. Khusus untuk promosi, pemerintah diharapkan bisa menyusun strategi yang efektif dan tepat sasaran.

"Karena kalau tidak, bisa salah sasaran. Artinya Rp72 miliarnya bisa jadi tidak efektif kalau salah menentukan target dan influencernya," ucapnya.

3. Promosi disarankan untuk menggenjot wisatawan mancanegara

Pemerintah Jangan Asal Guyur Influencer Rp72 Miliar demi PariwisataIDN Times/Reynaldy Wiranata

Sementara itu, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance ( Indef) Bhima Yudhistira menilai anggaran promosi tersebut lebih baik diprioritaskan untuk mendorong promosi ke wisatawan mancanegara (wisman) yang tidak terdampak. Dengan begitu, tingkat kunjungan wisman bisa pulih kembali walau belum optimal.

"Kalau promo wisata domestik mungkin bisa, tapi masalahnya kan ini yang turun wisman. Lebih pas buat paket promosi bareng pelaku usaha pariwisata di luar negeri. Lebih tepat sasaran," tegasnya.

Baca Juga: Cegah Dampak Virus Corona, Pemerintah Kucurkan Rp72 M bagi Influencer

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya