Pengakuan Penumpang Garuda yang Mendarat Darurat di Bandara Halim

Penyebabnya, kondisi cuaca

Jakarta, IDN Times - Pesawat Garuda Indonesia GA 271 rute Banyuwangi - Jakarta medarat darurat di Bandara Halim Perdana Kusuma pada pukul 11.50 WIB karena faktor kondisi cuaca. Pesawat tersebut sedianya mendarat di Bandara Internasional Soekarno-hatta.

Salah satu penumpang Garuda, Sigit Pramono, 61, mengungkapkan awal kejadian mendaratnya Garuda di Bandara Halim. Menurut dia, pendaratan dilakukan karena cuaca di Bandara Soekarno-Hatta sangat buruk.

"Alhamdulillah kami naik Garuda 271 dari Banyuwangi sudah mendarat tetapi mendarat darurat di Halim Perdanakusuma, bukan di Sukarno Hatta. Cuaca di Soekarno-Hatta buruk, setelah (Garuda) mencoba mendarat 2 kali gagal lalu pindah ke Halim Perdanakusuma," terangnya kepada IDN Times, Jumat (22/11).

1. Penumpang meminta turun di Bandara Halim

Pengakuan Penumpang Garuda yang Mendarat Darurat di Bandara HalimPenumpang Garuda yang mendarat darurat di Halim Perdanakusumah/Istimewa

Pramono mengungkapkan, sempat terjadi protes dari para penumpang yang memaksa untuk turun di Halim Perdanakusuma. Para penumpang merasa takut untuk terbang kembali ke Soekarno-Hatta.

"Pilot mau terbang lagi ke Cengkareng, karena di Halim tidak ada petugas darat Garuda. Semua penumpang protes nggak mau terbang lagi karena sudah ketakutan," terangnya.

Dia menambahkan, penumpang sempat tertahan hingga pukul 13.42 WIB. Akhirnya penumpang diperbolehkan turun.

Baca Juga: Sriwijaya Pilih Cerai dengan Garuda, Kemenhub Tingkatkan Pengawasan

2. Penjelasan dan permohonan maaf Garuda

Pengakuan Penumpang Garuda yang Mendarat Darurat di Bandara HalimPenumpang Garuda yang mendarat darurat di Halim Perdanakusumah/Istimewa

Sementara itu, VP Corporate Secretary PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Ikhsan Rosan memastikan jika seluruh penumpang telah turun dan kembali dengan selamat. Dari 94 penumpang, 69 turun di Bandara Halim dan 25 lainnya di Bandara S oekarno-hatta.

Sesuai atauran penerbangan di domestik dan internasional, Garuda Indonesia diharuskan untuk menerbangkan penumpang dari bandara asal hingga bandara akhir tujuan. "Namun Garuda harus melihat situasi yang berkembang dilapangan sehingga mengizinkan penumpang untuk turun di Halim," jelas Ikhsan.

Perihal larangan turun, Ikhsan menjelaskan bahwa Garuda Indonesia tidak memiki rute penerbangan dari dan ke Halim dan tidak memiliki izin menurunkan penumpang di Halim. Garuda Indonesia juga tidak memiki Ground Handling di Halim sehingga perlu waktu untuk berkoordinasi untuk mengakomodir permintaan penumpang.

Setelah mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma, sebagian penumpang meminta untuk turun dan mengakhiri perjalanannya di Bandara Halim.

"Garuda Indonesia bersedia untuk mengakomodir permintaan tersebut setelah berkoordinasi dengan otoritas bandara setempat serta berkoordinasi dengan ground handling yang ada di Halim," tuturnya.

BUMN penerbangan tersebut memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh penumpang bahwa pendaratan yang seharusnya di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng terpaksa dialihkan ke Halim untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan perjalanan para penumpang.

"Garuda Indonesia juga membutuhkan waktu untuk berkoordinasi dengan otoritas dan groundhandling untuk penurunan penumpang karena Halim bukan last destination pesawat GA271," ujarnya.

Baca Juga: Garuda Mendarat Darurat, Penumpang Turun di Bandara Halim

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya